SEMARANG, Indotimes.co.id – Yayasan Istiqomah IAPAT Undip kembali mewisuda santriwati penghafal Al Quran. Setelah Oktober 2020 lalu meluluskan tiga santriwati, kini yayasan milik Ikatan Alumi Pendidikan Terapan (IAPAT) Universitas Diponegoro ini mewisuda enam santriwati penghafal Al Quran. Wisuda dilaksanakan di Kedai Kenitu, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (4/12).
Keenam santriwati tersebut adalah Kamila Fukayha Asyalya (18-Jakarta Timur), Khansa Khaerunnisa Asy Syifa (16-Jakarta Timur), Aliyah Asy Syafa (17-Bogor), Naurah Nur Agin Salsabilah (15-Bekasi), Salwa Putri Nayla (15-Bandung), dan Nisrina Tufailah Hasan (17-Depok). Keenamnya berhak menyandang gelar hafidzoh setelah melalui ujian cukup berat pada 24 November 2021 lalu, di hadapan tim penguji dari Pendidikan Ulya Nida Al Qur’an, Temanggung. Tim penguji adalah Umi Nadhifah dan Meinita Choirul Badriyah, didampingi oleh Fitri Ratna Nadia dan Lia Kamaliya Nurrosyada.
Keenam santriwati Yayasan Istiqomah tersebut menjalani ujian tajwid, mahroj dan kelancaran. Secara umum, keenam santriwati tersebut dapat melewati ujian dan mendapatkan nilai B untuk kelancaran hafalan. Mereka mampu menghafal Al Quran 30 juz dengan baik, termasuk betul tajwid, mahroj, dan kelancaran. “Mereka juga harus mampu menghafal secara acak, termasuk tafsirnya,” kata Ir Hj Ninik Harini, ketua panitia wisuda.
Ketua Pelaksana Wisuda Achmad Muchson menambahkan, Yayasan Istiqomah berada di bawah Ikatan Alumni Pendidikan Terapan (IAPAT) Universitas Diponegoro Semarang. Yayasan bekerjasama dengan Askar Kauny dalam mendidik para santriwati sehingga berhak menyandang gelar hafidzoh.
Setelah cukup memiliki pengalaman mengelola pesantren hingga mampu meluluskan sembilan santriwati sebagai penghafal Al Quran, Yayasan Istiqomah berniat memajukan yayasan secara mandiri. “Terima kasih atas bimbingan Askar Kauny hingga sejauh ini. Kami berharap, mulai tahun depan bisa lebih mandiri melahirkan hafidzoh,” tambah Ketua Umum Yayasan Istiqomah, Ima Syahata.
Wisuda kedua ini dilakukan secara luring terbatas dan daring. Selain pengurus yayasan, acara ini juga dihadiri para pembina seperti Ir Marimin Sumardjo dan Prof Dr Ir Budiyono MSi (Dekan Sekolah Vokasi Undip). Seperti wisudawan sebelumnya, keenam santriwati ini juga memiliki kemampuan menghafal ayat secara acak, termasuk tafsirnya.
Prosesi wisuda tetap mengikuti Protocol Kesehatan. “Wisuda kali ini diselenggarakan masih di tengah pandemi Covid-19 sehingga hanya bisa dihadiri undangan dalam jumlah terbatas. Kami menyiarkan acara ini melalui aplikasi Zoom agar semua alumni bisa menyaksikan sendiri hasil jerih-payah mereka dalam membantu yayasan,” tandas Ninik Harini.