, Indotimes.co.id – Pendiri Beranda Ruang Diskusi, Dar Edi Yoga, mengungkapkan bahwa kelangkaan LPG 3 kg di pasaran disebabkan oleh maraknya praktik pengoplosan ke tabung berukuran lebih besar. Menurutnya, selisih harga yang signifikan antara LPG bersubsidi dan non- menjadi pemicu utama praktik tersebut.

“Para pengoplos membeli LPG 3 kg dengan harga sekitar Rp18.000 hingga Rp22.000 per tabung. Kemudian, isinya dipindahkan ke tabung 5,5 kg atau 12 kg, yang dijual jauh lebih mahal,” ujar Dar Edi Yoga, Rabu malam (5/2).

Saat , harga resmi LPG 5,5 kg berkisar Rp94.000, sedangkan LPG 12 kg mencapai Rp194.000. Perbedaan harga yang besar ini membuat praktik pengoplosan menjadi yang menggiurkan.

Untuk mengatasi masalah ini, Dar Edi Yoga mengusulkan agar pemerintah menurunkan harga LPG non-subsidi guna mengurangi kesenjangan harga. “Jika LPG 5,5 kg dijual seharga Rp60.000 dan LPG 12 kg dikisaran Rp120.000 hingga Rp130.000, maka insentif bagi pengoplos untuk melakukan penyalahgunaan akan berkurang,” katanya.

Menurutnya, ini juga akan membantu masyarakat yang selama ini harus membeli LPG non-subsidi dengan harga tinggi. “Selain mencegah kelangkaan, penyesuaian harga ini juga bisa meringankan beban masyarakat,” tambah praktisi media peraih Pers Card Number One .

Pemerintah sendiri tengah mengkaji berbagai langkah untuk memastikan LPG 3 kg tetap tepat sasaran dan mengurangi potensi penyalahgunaan.