JAKARTA, Indotimes.co.id – Sebanyak 107 peserta dalam dan luar negeri tampil pada Kejuaraan Catur 2nd Percasi – SCUA FIDE RATED yang berlangsung 28 Februari hingga 3 Maret 2024 mendatang di Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) Bekasi, Jawa Barat.
Kejuaraan catur cukup bergengsi, ini dibuka resmi oleh Ketua Umum PB Percasi GM Utut Adianto, di SCUA Bekasi, Rabu (28/2).
Dalam sambutanya, GM Utut Adianto mengatakan dirinya merasa senang dengan keikutsertaan sejumlah pecatur asing pada turnamen ini.
“Saya sangat berterima kasih pada rekan-rekan pecatur asal Uzbeskistan, Malaysia, Myanmar, Australia, dan Finlandia,” ujar Utut Adianto.
Diakuinya, bantuan dana untuk menggelar sebuah turnamen sangat susah. Namun politisi PDIP ini meminta jangan mengeluh. “Pembinaan kita memang terbentur masalah pendanaan, tapi kita jangan mengeluh,” imbuhnya.
Utut berharap melalui turnamen ini, nantinya akan muncul pecatur handal. “Kalau bibit pecatur, ada dimana-mana. Pembinaannya bisa dilakukan di pusat atau di daerah. Yang dibutuhkan sekarang adalah semangat untuk maju,” ujarnya.
Utut menambahkan, turnamen ini merupakan yang kedua kalinya digelar oleh PB Percasi. “Progres pecatur Indonesia sangat baik di tingkat internasional. Beberapa waktu lalu, sejumlah pecatur kita tampil sebagai juara. Di bawah arahan Kristianus Liem dan Susanto Megaranto, prestasi pecatur Indonesia mulai menampakkan hasil.
Kejuaraan Catur 2nd Percasi – SCUA FIDE RATED menyajikan pertarungan sengit antara bintang-bintang catur ternama Indonesia dan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan peringkat mereka dalam FIDE rating.
Sebanyak 103 peserta dari dalam dan luar negeri turut serta dalam kejuaraan ini.Indonesia selaku tuan rumah menurunkan 97 pecatur dari 14 provinsi.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi, PB Percasi Kristianus Liem, menyatakan bahwa kehadiran 103 peserta dengan rating ELO 2250 ke atas ini adalah bagian dari upaya PB Percasi untuk memajukan para pecatur Tanah Air.
Kejuaraan ini tidak hanya diikuti oleh para pecatur Indonesia, tetapi juga diikuti oleh wakil dari tujuh negara lainnya, termasuk Malaysia, Myanmar, Singapura, Uzbekistan, Australia, dan Inggris.
Bahkan, 14 daerah di Indonesia turut serta dalam kompetisi ini, termasuk Papua dan Papua Barat, menunjukkan antusiasme yang besar dari berbagai penjuru Indonesia
Diantara daftar peserta, terdapat para pecatur ternama Indonesia, seperti IM/WGM Medina Warda Aulia, Ummi Salsyabillah, Jodi, dan Theresia Singgih, yang turut serta dalam kejuaraan ini.
Mereka telah mempersiapkan diri untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka di atas papan catur dan siap menantang lawan-lawan tangguh untuk memperebutkan gelar juara.
Dengan hadirnya peserta dari berbagai belahan dunia, kejuaraan ini juga menjadi ajang untuk memperluas jejaring dan mempererat hubungan antar-pecatur internasional.
Selain itu, kesempatan untuk bertanding melawan lawan-lawan dari luar negeri juga merupakan pengalaman berharga bagi para pemain catur Indonesia untuk mengasah keterampilan dan strategi mereka.
Museum Catur Indonesia
Pada kesempatan yang sama, Dewan Pembina PB Percasi, Eka Putra Wirya sangat salut pada GM Utut Adianto. “Pak Utut Adianto ini orang hebat. Turnamen ini, Dia yang menyelenggarakan sendiri,” tegasnya.
Eka menambahkan, jika Museum Catur Indonesia telah rampung, Percasi akan semakin sering menggelar turnamen bertaraf nasional dan internasional.
Museum Catur Indonesia berdiri di atas lahan yang sama dengan Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA), Bekasi, Jabar. “Mudah-mudahan Musem Catur rampung pembangunannya enam bulan ke depan. Perjuangannya sangat berat untuk membangun museum ini. Kalau sudah rampung, Percasi akan sering menggelar turnamen. Kita juga akan menggelar turnamen internasional di sini,” tandas Eka.