Pebulu tangkis ganda putra asal Indonesia Hafizh Briliansyah (kanan) dan Hari Sutanto (kiri) melancarkan serangan ke arah pebulu tangkis Hongkong China Siu Keung Chu dan Tak Kwan Lam pada pertandingan babak perempatfinal beregu putra Asian Para Games 2018 di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (6/10). Inapgoc/Hadi Abdulloh

JAKARTA, Indotimes.co.id – Kontingen Indonesia suskses menembus Lima Besar Asian Para Games III/2018, setelah mengumpulakn total 135 medali, dengan 37 emas, 47 perak, dan 51 perunggu. Tim “merah Putih” menggeser Uzbekistan yang sebelumnya bercokol di posisi Lima Besar dengan 35 emas 24 perak dan 18 perunggu.

Suskses Kontingen Indonesia menembus peringkat Lima Besar Asian Para Games 20189, tidak lepas dari sumbangan cabang olahraga (cabor) para badminton (bulutangkis) dimana pada hari terakhir menyumbangkan empat medali emas, dari lima nomor yang berlaga di partai final.

Tambahan empat emas dari bulutangkis, mendongkrak posisi Indonesia dari yang sehari sebelumnya menempati peringkat enam dengan 33 emas, 47 perak dan 51 perunggu.
Keempat medali emas Indonesia masing-masing diperoleh melalui Deva Anrimusthi di nomor tunggal putra katagori SU5, yang di final menundukan rekan senegaranya Suryo Nugroho dengan skor 22-20, 21-13.

Baca Juga:  ISSOM Putaran 3 Sentul International Circuit: Modal dari Malaysia, Avila Bahar berharap Juara Ganda di ISSOM Putaran 3 Sentul

Kemudian nomor ganda putra SU5 melalui pasangan Dheva Anrimusthi/Hafizh Briliansyah Prawiranegara, setelah di final menundukan sesame pebulutangkis Indonesia, pasangan Suryo Nugroho/Oddie Kurnia Dwi Listyanto dengan skor 21-9, 21-9.

Emas lainnya diraih melalui ganda campuran, Hary Susanto/Leani Ratri Oktila yang turun di katagori SL3-SU5, setelah di final menundukan pasnagan Thailand, Suripong Teamarrom/Nipada Saensupa dengan skor 21-7, 21-10, serta nomor ganda putra katagori SL3-SL4 melalui pasangan Dwiyoko/Fredy Setiawan yang di babak final menundukan pasangan tangguh asal Korea, Jeon Sunwoo/Joo Dongjae dengan skor ketat 22-20, 22-20.

Satu-satunya medali emas yang lepas dari pebulutangkis Indonesi ada pada nomor tunggal putra katagori SL4, dimana pebulutangksi Indonesia Fredy Setiawan kalah difinal dari pebulutangksi India, Tarun, dengan rubber game, 21-10, 13-21, dan 19-21.

Capaian empat emas dari cabor bulutangkis pa da hari terakhir pertandingan, melengkapi dua emas yang sebelumnya mereka raih pada Asian Para Games kali ini. Total cabor bulutangkis menyumbanghkan enam medali emas, dari target lima medali emas yang mereka patok.

Baca Juga:  Shin Tae-yong : Lawan Argentina, Saatnya Pemain Timnas Tunjukan Kemampuan Terbaik Mereka

Sementara itu dari cabang para cycling, dari enam nomor yang dipertandingkan pada hari terakhir Asian Para Games 2018, Sabtu (13/10) di Jakarta International Velodrome Rawamangun, Indonesia hanya meraih 1 medali perak, melalui pembalap Sri Sugiyanti pada kelas B putri.
Emas di nomor ini diraih pembalap Malaysia, Nur Azlia Syafinaz, sedang medali perunggu juga diraih pembalap Malaysia, Nur Syahida.
Pada hari terakhir cabor Para Cycling pembalap China mendomonasi perolehan medali emas dengan memboyog emap emas, sedang dua emas lainya dikuasai para pembalap Malaysia.

China Juara Umum

Sementara itu Kontingen China, sduah dipastikan tampil sebagai juara umum Asian Para Games 2018, dengan mengumpulkan total 319 medali, dengan 172 emas, 88 perak dan 59 perunggu.

Perolehan medali China sulit terkejar lagi oleh peringkat kedua Korea, yang hanya mengumpulkan 53 emas, 45 perak, dan 47 perungggu. Disusul oleh Iran, yang harus puas diperingkat ketiga dengan 51 emas, 42 perak dan 43 perunggu. Sedang Jepang menempati peringkat keempat dengan 45 emas, 70 perak, serta 83 perunggu.

Baca Juga:  PT LIB : Februari Persiapan VAR Liga 1 Tuntas

Diikuti Indonesia diperingkat kelima dengan 37 emas, 47 perak dan 51 perungu, serta Uzbekistan dengan 35 emas, 24 perak dan 18 perunggu.