JAKARTA, Indotimes.co.id – Panitia Asian Games (INASGOC) sudah menerima 2.017 jurnalis dari 19 negara yang mendaftar akan meliput Asian Games 2018 di Jakarta – Palembang yang akan berlangsung 18 Agustus hingga 2 September mendatang.
“Hingga hari ini (Red-Rabu, 14 Maret 2018), INASGOC telah menerima pendaftaran dari 2.017 jurnalis. Mereka berasal dari 19 negara, di antaranya Arab Saudi, United Arab Emirat dan Iran,” ujar Direktur Media & PR INASGOC, Ratna Irsana di Wisma Serba Guna, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3).
Menurut Ratna julah tersebuit merupakan sebagia kecil dari sekitar total 800 jurnalis yang akan meliput Asian Games pada saatnya nanti. Khusus untuk peliput dari dalam negeri, INASGOC untuk sementara memberikan kuota sebanyak 8 jurnalis untuk tiap media, meliputi jurnalis, fotografer, dan videografer.
Namun, Ratna menyebutkan pihaknya hanya mendata saja sedangkan untuk menentukan lolos atau tidaknya ada 10 lembaga yang terlibat.
“Seperti pada test event, akreditasi untuk Asian Games 2018 juga nyaris sama. Yang menentukan lolos atau tidak dari 10 lembaga,” tambahnya.
Ke-10 lembaga tersebut yang nantinya akan melakukan screening adalah, BIN Deputi dalam negeri, BIN Deputi luar negeri, BIN Deputi kontra intelijen, BNN, Dukcapil, Pusinafis (Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System), Densus 88, Divhub interpol, Imigrasi, dan Baintelkam.
“Namun PWI (Dewan Pers) juga ikut menentukan seorang jurnalis bisa meliput Asian Games 2018. Jadi bukan Inasgoc yang menentukan,” tambahnya.
Ditambahkannya ada sembilan alur untuk akreditasi media. Kendati ketat, kata Ratna, prosesnya sangat mudah dipahami. “Dimulai dengan undangan yang disebar kemarin hingga deadline pada 19 Maret mendatang. Untuk batas terakhir via email pada 14 April. Sementara, pre valid card divalidasi di Main Press Center JCC mulai 10 Agustus,” tandasnya.
Dalam pertemuan dengan 109 wartawan media cetak, online dan televisi itu, INASGOC memberikan penjelasan proses pendaftaran pendaftaran secara online.
