JAKARTA, Indotimes.co.id – Panitia penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) tidak main-main dalam proses akreditasi peserta yang terlibat dalam event empat tahunan olahraga terbesar di Asia. Setidaknya 10 instansi terkait dilibatkan langsung dalam proses akreditasi dengan mengutamakan keamanan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia saat ini.
Hal tersebut diutarakan Member Tim Akreditasi INASGOC, Tito Loho di Jakarta, Rabu (15/11). Menurut Tito INASGOC berkewajiban menjamin pelaksaan Asian Games 2018 berjalan lancar dan sukses, untuk itulah diperlukan jaminan keamaanan dan keyamanan seluruh pihak yang terlibat nantinya.
“Kami berfungsi memastikan. para pihak memiliki peran sesuai fungsi dan tugas masing-masing, yaitu sebagai atlet, pejabat tamu kehormatan (VIP-red), atau tenaga broadcasting yang ditujukan dari segi ketertiban dan keamanan,” ujar Tito.
Langkah itu dilakukan INASGOC untuk bisa membantu proses seleksi dengan mengutamakan keamanan serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia saat ini.
Tercatat dalam proses tersebut Inasgoc merangkul 10 instansi diantaranya Interpol Polri, Ditjen Imigrasi, Baintelkam Polri, Pusinafis Polri, BIN, BNN, Densus 88, Ditjen Dukcapil, dan beberapa lainnya, yang nantinya mereka akan memastikan satu nama yang terdata, dan akan menentukan kelayakan lolos dari akreditasi atau tidak.
“Jadi INASGOC tidak dalam posisi untuk menentukan lolos atau tidak, kami hanya memfasilitasi saja, yang menentukan ada 10 instansi tersebut, karena mereka yang memiliki data untuk proses seleksi tersebut,” papar Tito.
Rencananya untuk pelaksanaan akreditasi tersebut, INASGOC akan secara resmi meluncurkan website untuk akreditasi pada 30 November mendatang yang bisa diakses dan dilakukan secara langsung oleh para peserta.
“30 November akan kami luncurkan website untuk lakukan akreditasi secara online. Sehingga akan diinfokan ketentuan lulus atau tidaknya akan dilakukan 10 instansi tersebut,” imbuh Tito.
Libatkan 500 Dokter dan 1000 Paramedik
Sementara itu, terkait kebutuhan medis pada pelaksanaan Asian Games 2018 mendatang, pihak INASGOC akan melibatkan 500 dokter dan 1000 para medik,dengan bekerja sama pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Selain itu INASGOC bersama Kemenkes RI juga melibatkan 15 rumah sakit di Jakarta dan Jawa Barat, serta 6 rumah sakit di Palembang dengan standar Komite Olimpiade Asia (OCA) sebagai rumah sakit rujukan pada pelaksaan Asian Games nantinya.
“Disetiap venue akan disiapkan tenaga medis yang disiapkan sesuai standart OCA sehingga bisa diantisipasi dengan tepat, jika dibutiuhkan pertolongan medis nantinya” ujar dr Luis Kartika dari tim Departemen Medical dan Doping Control INASGOC.
Selain melibatkan ratusan dokter dan ribuan para mediak, juga dilibatkan untur pendukunglainnya seperti ratusan ambulan, baik di darta , laut maupun udara.
Terkait ambulan udara INASGOC juga akan bekerja sama dengan Basarnas dan unsur TNI untuk kemudahan dalam situasi darurat.
“Ada beberapa cabor yang memang membutuhkan peran ambulan udara dan ambulan laut, dimana kehadiran sangat dibutuhkan dalam keadaan emergency,” pungkas dr Luis Kartika.