SOLO, Indotimes.co.id – Rangkaian acara Torch Rellay atau pawai obor ASEAN Para Games (APG) 2022 akhirnya finis di Balai Kota Surakarta, Minggu pagi (24/7). Setelah sebelumnya pawai obor melewati beberapa titik di beberapa kota/kabupaten di Jawa Tengah terlebih dahulu pada Sabtu (23/7/2022).
Sebelum finis di Balaikota Solo, pawai obor yang diambil dari sumber Api Abadi di Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah pada Sabtu (23/7):pagi, kemudian menyinggahi Kota Semarang pada siang harinya. Setelah itu sore harinya singgah di Kabupaten Sukoharjo.
Kirab berlanjut hingga malam hari di Kabupaten Karanganyar,dan bermalam di sana. Selanjutnya pada Minggu (24/7) pagi kirab berlanjut ke tujuan terakhir yaitu di Kota Solo, tempat penyelenggaraan APG 2022.
“Saya ucapkan terimakasih atas sambutan masyarakat Solo yang sudah mulai menyemangati kesuksesan acara ini. Dan jangan lupa, hadir juga di opening APG, 30 Juli nanti (di Stadion Manahan),” ucap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Uno, yang hadir pada penyambutan kira obor APG 2022 di Kota Solo, Jawa Tengah.
Menurut Sandy, sapaan akrab Sandiaga Uno, geliat antusiasme masyarakat untuk menonton pagelaran akbar olahraga untuk atlet berkebutuhan khusus ini memang cukup tinggi.
Dari beberapa kota yang dikunjungi, pembawa obor yang tengah berlari menuju titik yang dituju, jelas selalu jadi pusat perhatian.
Khusus torch relay di Kota Solo dihadiri ribuan orang, yang tumpah ruah berada di pusat Kota Solo. Tepatnya di lokasi yang akan dilintasi oleh para pembawa pawai obor.
Rangkaian acara dimulai dengan touch rellay di Sriwedari, yang jadi simbol monumen Pekan Olahraga Pertama (PON) di Indonesia (1948). Menteri Sandiaga Uno memberikan obor APG ke Ketua NPC Indonesia Senny Marbun, dengan berkeliling Stadion Sriwedari. Beberapa artis ibu kota turut hadir juga memeriahkan pawai obor di depan ribuan masyarakat Solo yang memadati Sriwedari. Seperti Rian D’Masiv, Mario Lawalata, Ferry Maryadi, Deswita Maharanu, Erika Carlina, Rana Assegaf, Sadana Agung, Rim Laode, Haikal Baron, dan Mia Ismi.
Acara dilanjutkan dengan beberapa beberapa acara seremonial. Seperti perform spesial dari fire dance, hingga victory lap dari atlet ASEAN Para Games yang berlari mengelilingi lintasan atletik Sriwedari. Dimulai dari atlet Rizal Bagus Setyo, lalu estafet obor diberikan ke atlet atletik lainnya, seperti Setyo Budi Hartanto, hingga obor APG jatuh ke tangan atlet balap kursi roda Zaenal Aripin.
Di atas tribun ribuan orang turut hadir. Mulai dari masyarakat umum, atlet Popda, atlet peserta APG, hingga para pemain sepakbola profesional dari tim Persis Solo Women. Mereka semua jadi saksi prosesi bersejarah ini.
Pawai obor akhirnya digelar dari Stadion Sriwedari menuju Balai Kota Surakarta tepat pukul 7.00 WIB. Gibran, Menteri Sandiaga Uno, dan para artis ikut berlari membawa obor secara bergantian. Banjir keringat tentu terlihat jelas, namun mereka tetap senang dan bangga karena masyarakat sudah menyemut di sepanjang Jalan Slamet Riyadi menanti kehadiran mereka yang akan melintas. Lambain tangan dan teriakan suara penyemangat untuk para peserta torch rellay benar-benar terjadi.
Masyarakat yang hadir di acara car fee day (CFD) di sepanjang Jalan Slamet Riyadi tentu juga ikut terhibur, karena di belakang rombongan pembawa obor, beberapa kesenian tradisional ikut pentas. Seperti Reog Kolosal Surakarta, Buto Gedruk,
Lembu Suro, hingga Barong Kemamang. Mereka perform, sambil ikut jalan santai mengikuti arak-arakan pawai obor APG yang tengah menuju ke balai kota.
“Kejuaraan ini nantinya akan diikuti 1.800 atlet dari 11 negara. Mereka siap datang di kejuaraan ini. Tentu harapan kami pariwisata dan perekonomian masyarakat ikut meningkat dengan adanya event ini,” ungkap Sandiaga Uno.
Ini jelas bukan event olahraga tingkat internasional pertama yang digelar di Indonesia. Cukup banyak kejuaraan bergengsi yang melibatkan tim atau atlet dari luar negeri yang digelar di Indonesia. Sandiaga Uno mengakui banyaknya event internasional di Indonesia, tentu tujuannya cukup beragam. Salah satu yang utama tentu bisa meningkatkan perekonomian warga, dan tentunya jadi ajang promosi dari pariwisata yang ada di Indonesia.
Dia mencontohkan ada 1.800 atlet yang akan tinggal menginap di Kota Solo dua minggu, tepatnya selama pagelaran akbar APG ini digelar. Tentu dari sisi pendapatan penginapan akan lebih besar income-nya, ketimbang wisatawan yang hanya datang sebentar untik jalan-jalan ke Indonesia. Dampak ekonomi lainnya juga akan terasa, mulai dari kuliner, transportasi, hingga tentunya ke sektor pariwisata.
“Jadi digelarnya APG di Indonesia adalah promosi pariwisata yang berkualitas,” tuturnya
“Arahan dari pak presiden (Joko Widodo) juga kalau ada event internasional bisa digelar di negeri ini, tentu harus siap untuk dikawal agar bisa dibawa ke Indonesia penyelenggaraannya. Semoga bisa meningkatkan produk kreatif Indonesia,” harapnya.
Sementara itu atlet Zainal Aripin mengaku bangga. Bisa ikut serta dalam acara ini.
“Terimakasih masyarakat Solo dan sekitarnya atas sambutannya. Harapan kami, tentu semoga dapat dukung kami di ASEAN Para Games nanti saat kami bertanding. Semoga sukses acaranya juga,” harapnya.
Adapun acara ini dipersembahkan oleh MIND ID (PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), PT Timah Tbk) dan didukung oleh Telkom Indonesia,
Telkomsel, PLN, L-Men, Grab, OVO, dan TikTok serta disiarkan oleh MNC Media.