JAKARTA, Indotimes.co.id – Bola voli nasional Indonesia kehilangan pemain terbaiknya, menyusul keputusan mendadak yang diambil Aprilia Manganan, pensiun dari cabang olahraga yang membesarkanya itu. Andalan timnas putri bola voli Indonesia ini mengumumkan secara resmi untuk mengakhiri kariernya, pada Kamis (10/9) saat namanya tengah popular sebagai salah satu pebola voli terbaik di Tanah Air.
Pemain yang akrab disapa ‘April’ ini menyatakan pensiun lewat akun pribadi Instagramnya, @manganang92. Di medsosnya, dia menulis, “Shalom. Terimakasih semuanya untuk supportnya selama ini. This is a new chapter for me. Akhirnya, setelah bbrp tahun menimbang2, ini adalah waktu yg tepat untuk saya membuat keputusan ini. Semangat!!”
“Pada kesempatan ini, saya menyatakan kepada pecinta bola voli Indonesia, saya Aprilia Manganang, resmi mengundurkan diri sebagai pemain voli. Mengapa saya mengambil keputusan ini, karena ingin hidup lebih baik, meraih kebenaran dalam hati saya, kedamainan. Karena itu, ini keputusan yang terbaik buat saya. God bless you,” kata pemain berusia 28 tahun itu.
April juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan juga pelatihnya, yang selama ini para berlatih dan bermain bersama dia. “Saya berharap semua sukses sellau, dan voli Indonesia maju. God bless you,” kata pemain yang juga anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) berpangkat sersan dua ini.
Mantan rekan satu timnya, seperti Komang Bumi Rekta, terkejut dengan berita itu. “Mengejutkan. Saya tidak tahu alasan dia mundur. Padahal dia masih muda, masih bisa main untuk beberapa tahun lagi,” kata Komang, yang pada Proliga 2020 lalu satu tim dengan Aprilia di Bandung Bank BJB.
Hal serupa disampaikan mantan rekannya di tim Jakarta Elektrik PLN Chika Swinerlin, juga tidak menyangka Aprilia akan mundur di saat puncak kariernya. “Dengan kehebatannya seperti ini, jika tidak cedera, saya yakin dia masih bisa main di level tertinggi selama beberapa tahun lagi,” kata libero yang pernah bahu-membahu bersama Apri merebut tiga gelar juara Proliga untuk Jakarta Elektrik PLN tersebut.
Kehadiran pemain asal Sulawesi Utara ini, di setiap pertandingan, begitu ditunggu. Tiap kali namanya diperkenalkan, penonton bersorak gembira.
Dia sanggup membius ribuan penonton, terutama smes-smes kerasnya. Dia juga bisa melakukan gerakan yang unik atau aneh, yang tidak semua pemain bisa melakukannya.
Nama pemain kelahiran Tahuna ini di turnamen internasional juga sudah diperhitungkan. Bahkan, di setiap ajang SEA Games, pemain kelahiran 27 April 1992 ini menjadi idola ribuan penonton.
Prestasi terbaiknya di level nasional, merebut empat gelar juara Proliga, tiga kali bersama PLN dan sekali dengan Jakarta PGN Popsivo Polwan. Dia juga tiga kali menjadi pemain terbaik (MVP) kompetisi itu.
April juga pernah bermain di liga di luar negeri. Tahun lalu, dia berlaga bersama Generali Supreme Chonburi E-Tech. Bersama tim itu, dia merebut gelar juara, sekaligus menjadi MVP di Liga Bola Voli Negeri ‘Gajah Putih’ tersebut.