SURABAYA, Indotimes.co.id – Cabang olahraga catur ASEAN University Games (AUG) 2024 dibKampus UPN Surabaya, pada hari pertama perebutkan 4 emas, 4 perak, dan 4 perunggu, Kamis(27/6).
Medali tersebut diperebutkan pada nomor Catur Kilat Perorangan Putra, Catur Kilat Perorangan Putri, Catur Kilat Beregu Putra dan Catur Kilat Beregu Putri.
Catur Kilat (Blitz Chess) menggunakan sistem pertandingan Swiss 7 babak dengan jatah waktu berpikir 3 menit plus increment 2 detik setiap langkah untuk setiap pemain.
Empat pemain peringkat tertinggi dari setiap kontingen/negara peserta akan dijumlah poin kemenangannya untuk menentukan peringkat beregu. Ada 6 negara ASEAN yang mengikuti Catur, yaitu: Indonesia sebagai tuan rumah, Malaysia, Filipina, Singapura, Timor Leste dan Vietnam.
Di nomor Catur Kilat Perorangan Putra, Tim Catur Mahasiswa Indonesia menunjukkan dominasinya dengan merebut Juara 1 (medali emas) atas nama IM Azarya Jodi Setyaki dari Universitas Gajah Mada, Juara 2 (medali perak) atas nama Dziththauly Ramadhan dari
Universitas Gunadarma dan bahkan Juara 3 (medali perunggu) atas nama IM Gilbert Elroy Tarigan dari Universitas Gunadarma.
Namun peraturan pertandingan yang ditetapkan oleh ASEAN University Sports Council (AUSC) hanya memperbolehkan satu negara peserta memperoleh maksimal dua medali di satu nomor pertandingan, sehingga medali perunggu Catur Kilat Perorangan Putra “dioper” ke peringkat berikutnya.
SPORTANEWS.COM, Cabang olahraga catur ASEAN University Games (AUG) 2024 dibKampus UPN Surabaya, pada hari pertama perebutkan 4 emas, 4 perak, dan 4 perunggu, Kamis(27/6).
Medali tersebut diperebutkan pada nomor Catur Kilat Perorangan Putra, Catur Kilat Perorangan Putri, Catur Kilat Beregu Putra dan Catur Kilat Beregu Putri.
Catur Kilat (Blitz Chess) menggunakan sistem pertandingan Swiss 7 babak dengan jatah waktu berpikir 3 menit plus increment 2 detik setiap langkah untuk setiap pemain.
Empat pemain peringkat tertinggi dari setiap kontingen/negara peserta akan dijumlah poin kemenangannya untuk menentukan peringkat beregu. Ada 6 negara ASEAN yang mengikuti Catur, yaitu: Indonesia sebagai tuan rumah, Malaysia, Filipina, Singapura, Timor Leste dan Vietnam.
Di nomor Catur Kilat Perorangan Putra, Tim Catur Mahasiswa Indonesia menunjukkan dominasinya dengan merebut Juara 1 (medali emas) atas nama IM Azarya Jodi Setyaki dari Universitas Gajah Mada, Juara 2 (medali perak) atas nama Dziththauly Ramadhan dari
Universitas Gunadarma dan bahkan Juara 3 (medali perunggu) atas nama IM Gilbert Elroy Tarigan dari Universitas Gunadarma.
Namun peraturan pertandingan yang ditetapkan oleh ASEAN University Sports Council (AUSC) hanya memperbolehkan satu negara peserta memperoleh maksimal dua medali di satu nomor pertandingan, sehingga medali perunggu Catur Kilat Perorangan Putra “dioper” ke peringkat berikutnya.
Dan uniknya, peringkat berikutnya
(peringkat ke-4) juga ditempati oleh pecatur Indonesia atas nama George Lamia dari Universitas Sam Ratulangi Manado, sehingga harus “dioper” lagi ke peringkat ke-5 yang ditempati oleh pecatur Malaysia Lye Lik Zang.
Dengan demikian di nomor Catur Kilat Perorangan Putra, Indonesia merebut 1 medali emas dan 1 medali perak.
Dengan capaian tersebut, maka otomatis tim catur beregu putra Indonesia berhak atas medali emas. Medali perak diraih oleh tim Malaysia dan medali perunggu direbut oleh tim Singapura.
Sementara itu di nomor Catur Kilat Perorangan Putri, Tim Catur Mahasiswa Indonesia harus mengakui keunggulan pecatur-pecatur putri Vietnam. Juara 1 (medali emas) direbut oleh WIM Nguyen Hong Anh (Vietnam), Juara 2 (medali perak) diraih oleh WIM Laysa Latifah dari Universitas Negeri Jakarta (Indonesia) dan Juara 3 (medali perunggu) dicapai oleh WIM Bach Ngoc Thuy Duong dari Vietnam.
Hasil tersebut membawa tim catur kilat beregu Vietnam berhak atas medali emas. Indonesia meraih perak dan perunggu oleh tim Malaysia.
Secara keseluruhan dari nomor Catur Kilat, Indonesia berhak tampil sebagai juara umum) dengan memperoleh 2 medali emas, 3 medali perak . Vietnam berada di posisi kedua dengan mengumpulkan 2 medali emas, 1 medali perak. Posisi ketiga ditempati Malaysia yang meraih 1 medali perakndan 2 medali perunggu.