JAKARTA, Indotimes.co.id – Asian Chess summit 2023 yang dilaksanakan di Abu Dhabi 26 Februari – 3 Maret 2023, ini menjadi kegiatan besar perdana Asian Chess Federation (ACF) di tahun 2023.
Ada banyak hal yang dibahas dalam kegiatan ini mulai dari bagaimana cara membuat turnamen secara online, bagaimana mengorganisasi sebuah Federasi Catur,cara melakukan bidding untuk kegiatan turnamen catur yang diselenggarakan FIDE, Sejarah FIDE sepanjang 99 tahun, FIDE Rating System, juga membahas soal ID Chess.
Semua materi dibawakan oleh para pembicara dari berbagai negara anggota ACF, tentu dengan latar belakang keahlian bidang masing-masing.
Indonesia pun turut ambil bagian dalam konferensi yang diselenggarakan ini, dengan mengirimkan Dr. Dwi Hatmisari Ambarukmi (Kabid Luar Negeri PB Percasi) dan Urry Kartopati (Kabid Humas) .
dr. Dwi Hatmisari (dr Poeng), juga didaulat untuk memberikan informasi tentang pelaksanaan Paragames (catur) di Indonesia.
“Ada peningkatan luar biasa dari jumlah peserta dan tingkat peremainan dari para pemain catur berkebutuhan khusus ini. Dan terbukti atlet catur kita di Paragames menjadi yang terbaik,” ujarnya.
Namun yang paling membanggakan, dalam kegiatan kali ini diselenggarakan juga 5th Annual Asian Chess Excellence, dan Indonesia (PB Percasi) meraih “Event of The Year” sebagai penyelenggara kegiatan terbaik di tahun 2022 melalui event Asian Youth Chess Championship (AYCC )2022 Bali.
dr Poeng sebagai ketua panitia AYCC 2022 yang hadir dan menerima langsung penghargaan dari ACF President, Sheikh Sultan bin Khalifa bin Shackboot Al-Nahyan, mengatakan bahwa award ini membuktikan bahwa PB Percasi diakui mampu menyelenggarakan event bertaraf internasional dengan baik.
“Semoga penghargaan ini,lebih memacu kita memperkuat organisasi PB Percasi dan bekerja lebih profesional dalam kegiatan-kegiatan berikutnya,” tandas dr Poeng.
Yang tak kalah menarik, kali ini para peserta ACF Summit mendapat kesempatan juga untuk menghadiri Leaders Sport Business Summit di Yas Marina Circuit, melihat langsung dari dekat bagaiman para pelaku bisnis di dunia olahraga bekerja.
Kegiatan bertajuk Navigating the Future of Sport ini dihadiri 400 peserta dari sekitar 20 negara dengan 30 pembicara dari berbagai negara.