JAKARTA, Indotimes.co.id – Asian GamesXVIII/2018 resmi berakhir dengan ditandai acara penutupan yang digelar pada Minggu (2/9) malam. Upacara penutupan yang dilakukan Wakil Presiden Jusuf Kalla berjalan dengan manis. Persis dengan raihan prestasi Indonesia sepanjangn pesta akbar olahraga se- Asia tersebut.
Upacara penutupan Asian Games 2018 menampilkan konsep acara yang berbeda dari seremoni pembukaan yang digelar pada 18 Agustus. Kali ini, panitia menggelar acara penutupan tersebut dengan menampilkan konsep perpisahan yang menghibur untuk para atlet yang sudah berjuang di Asian Games.
Rangkaian acara pun dibuat dengan konsep yang menarik, layaknya konser. Para atlet, ofisial hingga sukarelawan yang sudah terlibat dalam Asian Games disuguhkan dengan penampilan dari musisi-musisi papan atas dari Tanah Air dan juga berbagai belahan di Asia.
Meski sempat diganggu dengan cuaca hujan, acara pun tetap berlangsung, bahkan berakhir dengan baik. Seperti perjalanan Indonesia selama di Asian Games 2018, di mana mereka membuktikan bisa mengalahkan batas sepanjang perhelatan.
Lonjakan prestasi yang dicapai Indonesia pada Asian Games 2018 memang sungguh luar biasa dengan 31 medali emas, 24 perak, 43 perunggu, dan menyodok di peringkat empat Asia dibawan China (132 emas,92 perak, 65 perunggu), Jepang (75-56-74) dan Korea Selatan (49-58-70).
Hasil ini jauh, dibanding pada Asian Games XVII di Incheon Korea Selatan tahun 2014, dimana Indonesia berada di peringkat ke-17 dengan 4 emas, 5 perak dan 11 perunggu, bahkan berada diposisi keempat diantara negara-negara ASEAN dimana Thailand meraih 12 emas, Malaysia dan Singapura masingmasing dengan 5 emas.
Dengan torehan itu, Indonesia pun berhasil melampuai target yang dipasang pemerintah sebelum Asian Games dihelat. Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Imam Nahrawi menargetkan 16 emas untuk Indonesia dan finis sepuluh besar di Asian Games.
Sejumlah atlet Indonesia pun layak mendapat pujian atas perjuangan dan kontribusi mereka pada Asian Games 2018. Terutama untuk para atlet yang sudah menyumbang medali emas.
Pujian dan ucapan terima kasih pantas dilontarkan kepada atlet Taekwondo Defia Rosmaniar. Ia sukses memberikan medali emas pertama untuk Indonesia setelah memenangkan babak final nomor poomsae individual putri pada Minggu 19 Agustus.
Pencapaian Defia seolah menjadi pembuka keran medali emas untuk Indonesia. Sejak itu, kontingen Indonesia terus menambah perolehan medali emasnya.
Momen penting juga ditunjukkan atlet angkat besi Eko Yuli Irawan, yang sukses meraih medali emas di nomor 62 kg. Keberhasilan Eko meraih medali emas sekaligus menjadi momen penting buat sejarah Indonesia di pentas Asian Games. Emas Eko merupakan emas kelima Indonesia, sekaligus melampaui perolehan emas Asian Games 2014 di Incheon dimana Indonesia hanya meriah 4 emas.
Prestasi luar biasa juga ditunjukan cabang tenis, melalui pasangan ganda campuran Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi yang menyumbangkan medali emas. Emas cabang tenis ini sebagai kejuat, mengingat tenis bula dari cabang olahraga yang diprediksi meraih emas. Tenis terakhir menyumbangkan emas pada Asian Games 2002 melalui nomor beregu putri.
Pujian juga pantas dilontarkan untuk para atlet silat di Asian Games 2018. Sebab, mereka berkontribusi paling banyak dalam tambahan medali emas untuk Indonesia. Total, ada 14 medali emas mereka sumbangkan untuk Tanah Air. Ke-14 medali emas itu menambah koleksi medali emas Indonesia menjadi 30 keping.
Akhirnya tim sepak takraw putra juga patut diapresiasi. Mereka sukses menutup perolehan medali emas dengan emas ke-31 Indonesia. Torehan ini sekaligus emas pertama takraw dalam sejarah Asian Games yang selalu didominasi Thailand dan Malaysia.