Asian Youth Chess Championship 2023: Laysa Latifah Raih Emas, Satria Duta Perunggu

ABU DHABI, Indotimes.co.id – Pecatur putri Indonesia, Laysa Latifah sukses mempersembahkan medali emas pada Kejuaraan Catur Asia Junior atauAsian Youth Chess Championship 2023 yang berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab,12-22 Desember.

Laysa yang tampil dikategori U-18 putri (G18) tampil menjadi juara dengan torehan 7 poin dari 9 babak nomor catur standar. Tidak hanya tampil sebagai juara, Laysa juga sekaligus meraih gelar Woman International Master (WIM).

Mesti pada penampilan terakhirnya dibabak 9 Laysa harus mengakui keunggulan sang lawan WIM Nguyen Thien Ngan (2015) dari Vietnam. Namun hal itu tidak mempengaruhi gelar juara yang diraihnya karena perhitungan tie break 1 adalah direct encounter, dan Laysa unggul di tie break ini atas Tejaswini dari India, yang meraih medali perak pada kejuaraan ini.

Pertandingan di babak ke 9 ini adalah satu-satunya kekalahan Laysa, yang dialaminya dari pecatur Vietnam yang merupakan peraih emas di AYCC Bali tahun lalu.

Baca Juga:  Menpora Motivasi Timnas U-19 Yang Akan Berlatih ke Kroasia

Pada laga terakhir ini, Laysa memilih pertahanan Skandinavia dimaksudkan untuk mengecoh lawan yang pasti sudah mempersiapkannya.
Namun di babak tengah pemilihan strategi manuver kuda yang membutuhkan beberapa langkah, dimanfaatkan lawan untuk mengarahkan ancaman taktis ke sayap raja menyebabkan Laysa kalah 1 bidak.

Sampai akhirnya masuk ke permainan akhir Laysa kalah 1 bidak yang tidak bisa diselamatkan lagi. Hasil ini membuat Nguyen Thien Ngan harus puas mendaoat perunggu.

Sementara itu, pada kelompok U-16 putra (B16) pecatur putra Indonesia Satria Duta membuat kejutan dengan menundukkan andalan Rusia Khubukshanov Erdem (2366).

Kemenangannya ini membawa Satria Duta meraih medali perunggu, setelah kalah tie break dengan 2 pecatur lainnya yaitu Suresh Harsh (India) dan Kirill Otdenol (RUS), yang meriah medali emas dan medali perak.

Dengan capaian ini, Satria Duta berhak atas gelar Candidat Master.
Pada babak terakhir ini, kembali pola permainan keras dipraktekkan Duta setelah memilih langkah Gg5 menghadapi Sisilia variasi Najdorf.

Baca Juga:  Batal Uji Coba Lawan Bosnia, Timnas U-19 Jalani Laga Internal

Pengorbanan 1 bidak yg dilakukan lawannya untuk mengambil inisiatif ternyata tidak membuahkan hasil setelah Duta berhasil meredam berbagai upaya serangan yg dilakukan Erdem. Situasi saling mengancam terjadi, namun kerjasama buah catur Duta lebih terkoordinasi baik dalam melakukan tugas menyusun serangan sekaligus menjaga, sampai akhirnya Duta mendapatkan momen yg tepat untuk melancarkan berbagai pukulan taktis yang tak dapat dihindarkan lagi.

Selamat untuk Laysa dan Duta dan Percasi atas pencapaian luar biasa dari Pecatur Junior Indonesia di tingkat Asia di nomor bergengsi catur standar, dengan tingkat persaingan tinggi bahkan ketika Rusia sudah masuk Asia.