JAKARTA, Indotimes.co.id – Pecatur putri Indonesia WGM Medina Warda Aulia masih memimpin hingga babak kedua duel Mach JAPFA Chess Festival, setelah bermain remis dengan pecatur Filipina WGM Janelle Mae Frayna, di Wisma Kemenpora Senayan Jakarta, Rabu (14/11).
Medina memimpin dengan raihan 1 ½ victory poin (vp) atas lawanya itu, setelah sehari sebelumnya di babak pertama, Selasa (13/11) pecatur asal Jawa Barat tersebut, menang atas Janelle.
Dalam pertandingan babak kedua Medina memegang buah hitam, mampu menahan semua gempuran Jenella sejak langkah ke-18. Hal itu membuat serangan Janelle kedodoran.
Janelle yang sempat unggul bidak, namun tidak mampu merobohkan raja hitam milik Medina. Bahkan sempat salah langkah dan akhirnya Janelle menawarkan bermain remis pada langkah ke-22. Tampaknya Medina tidak berhitung panjang dan langsung menerima bermain imbang pada langkah tersebut.
Dengan hasil remis kedua pecatur bergelar WGM haris puan dengan tambahan ½ vp, sekaligus membawa Median unggul 1 ½ vp hingga babak kedua.
“Dalam pertandingan kedua saya hanya bermain aman menahan semua gempuran lawan. Bahkan ketika Janelle minta membagi angka setengah-setengah atau remis, langsung saya terima, dengan pertimbangan masih unggul dalam pengumpulan nilai,” ujar Medina seusai pertandingan.
Hasil remis dengan meraih 1,5 vp yang dicapai Medina mendapat acungan jempol dari Ketua Umum PB Percasi Utut Adianto. Pasalnya, Medina bisa bermain aman dengan tarik ulur permainan.
Menurut Utut dengan bermain remis bisa diartikan Medina main politis untuk menggebrak di babak ketiga, pada Kamis (15/11).
Utut menambahkan kondisi seperti itu harus dilakukan bagi seorang pecatur memantau permainannya sendiri dalam penentuan nilai. Kalau posisinya kurang meyakinkan lebih baik menerima permintaan Remis dari lawan.
Wakil Ketua DPR RI ini juga memuji perkembangan para pecatur pada Festival JAPFA Chess 2018 ini. Menurutnya kemapuan para pecatur nasional saat ini sudahmerata. Seperti halnya GM Susanto Megaranto yang pada babak kedua dikalahkan pecatur bertitel nasional MN Ricky Rismanto.
Meski kekalahan Susanto bukan mutlak, karena masih ada enam babak lagi yang akan berlangsung. Bisa saja hal itu merupakan strategi yang dilakukan Susanto dalam kejuaraan kali ini.
“Apapun yang terjadi saya senang bahwa catur sudah berkembang pesat diseluruh Tanah Air. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang didominasi pecatur Sumut, Jabar dan DKI Jakarta,” pungkas Utut.