JAKARTA, Indotimes.co.id – Bonus dari Pemerintah sebesar Rp 150 juta yang diterima si kembar Lena dan Leni atas prestasi mereka meraih medali perunggu sepak takraw Asian Games 2018, akan digunakan untuk membangun rumah orang tua mereka di Indramayu.
Hal tersebut diutarakan Leni,seusai menerima pemberian bonus dari Pemerintah yang diberikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Senayan Jakarta, Rabu (5/9) sore.
“Uang bonus ini akan kami pergunakan mebangun rumah orang tua kami di Indramayu. Karena memang kondisi rumah sudah mulai agak rusak,” ujar Leni.
Menurut Leni, mereka berdua sepakat untuk membangun rumah orang tua mereka. Karena mereka berdua masing-masing telah memiliki rumah.
“Kami berterima kasih kepada Pak Presiden Joko Widodo dan Pak Menpora, karena bonus sudah bisa terima. Sehingga kami bisa secepatnya membangun rumah orang tua kami,” kata Leni yang diamini Lena.
Mereka senang atas besarnya perhatian pemerintah yang menghargai perjuangan atlet seperti mereka. Penghargaan ini sangat berarti bagi mereka, karena juga untuk menjamin masa depan mereka nantinya.
Selain dari Pemerintah Pusat, menurut mereka penghargaan juga akan mereka terima dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta Pemerintah Kabupaten Indramayu. Namun keduanya belum tahu berapa besar penghargan yang akan mereka terima, tapi mereka telah diberitahunkan hal itu sebelumnya.
Sementara Lena menambahkan , selain membangun rumah untuk orang tua mereka, sebagiann bonus yang mereka dapat berdua akan dijadikan modal usaha toko olahraga. Kebetulan rumah kami di Indramayu bersebelahan denngan GOR tempat mereka berlatih selama ini.
Menpora Imam Nahrawi, sempat menanyakanan selain untuk membangun rumah untuk kedua orang tua mereka, uang bonus ini akan dipergunakan untuk apa ?. “Kami ingin membuat toko olahraga, namanya ‘Twin Sport, pak” jawab Lena,
Keduanya memang berniat membahagikan kedua orang tua mereka, mengingat latar belakang keluarga mereka yang sebelumnya dari kalangan tidak mampu. Bahkan kedua gadis yang masa kecilnya sempat menjadi buruh cci, sempat dirtuh menjadi TKI untuk menopang perekonomian keluarga mereka.
Beruntunglah sepak takraw telah menyelamatkan kehidupan mereka berdua serta keluarga mereka. Dari prestasi yang mereka raih, sebelumnya dua atlet sepak takraw nasional kembar ini telah memberangkatkan kedua orang tuanya menunaikan Ibadah Haji.