JAKARTA, Indotimes.co.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memastikan bonus untuk peraih medali Asian Games XVIII/2018 aka diberikan seusai penyelenggaraan Asian Para Games pada Oktober mendatang. Pemrintah juag akan memberikan tambahan bonus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Rumah untuk peraih semua medali.
Hal tersebut dikatakan Imam dalam keterangan resmi kepada media di Main Press Centre (MPC) Asian Games 2018 di
JCC, Senayan, Jakarta, Senin (27/8) sore.
Menurut Imam,selain bonus medali emas Asian Games sebesar Rp 1.5 miliar, pemerintah (Kemenpora) juga memberikan bonus kepada peraih medali perak, perunggu hingga pelatih.
Menteri asal Bangkalan Madura, Jawa Timur itu menyampaikan bahwa untuk bonus pemerintah sudah menyiapkannya. Dan itu akan kami bagikan setelah penyelenggaraan Asian Para Games, bersamaan dengan para atlet para games Indonesia, karena bonus untuk Asian Para Games juga sama.
“Pemerintah sudah menyiapkan, menganggarkan, dan mendata. Bahwa peraih medali emas, sudah kami beritahu, satu keping medali emas bagi single Rp 1,5 miliar. Untuk double, peraih emas masing-masing Rp 1 miliar, dan beregu Rp 800-900 juta rupiah. Mengenai kapan dibagikan, akan kami lakukan setelah Asian Para Games selesai, karena bonusnya sama. Jadi harus kita hitung dengan detail. Dan semua bonus akan diserahkan ke rekening masing-masing atlet tanpa dipotong pajak,” katanya.
Selain itu juga telah siapkan bonus bagi pelatih dan asisten pelatih. Begitu pula bonus untuk peraih perak dan perunggu, angkanya lebih besar dari Asian Games 2014 Incheon.
Begitu juga bonus PNS juga akan diberikan kepada peraih emas, perak, dan perunggu, nanti akan dikoordinasikan dengan Kemenpab RB. “Untuk bonus rumah akan disiapkan oleh Kementerian PU PR. Ini belum dari pihak swasta,” jelas Imam.
Untuk besaran nominal bonus bagi cabang olahraga beregu, Kemenpora masih membutuhkan untuk merincinya. Imam juga menjanjikan bonus bagi cabang olahraga yang melampaui target.
Imam menambahkan bonus angka dan persentase untuk tim satu sama lain berbeda. Misalnya, jumlah tim voli akan berbeda dengan kano/kayak atau perahu naga, juga berbeda dengan tim sepakbola.
“Masing-masing ada hitungannya, termasuk pelatih dan asisten pelatih. Selain itu, kami siapkan bonus bagi cabang olahraga yang melampaui target. Itu sebagai apresiasi kami,” pungkas Imam.