JAKARTA, Indotimes.co.id – Dana broadcast untuk kepentingan Asian Games XVIII di Jakarta-Palembang 2018 mendatang cukup fantastis. Untuk membiayai siaran langsung 38 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan pada pesta olahraga empat tahunan negara-negara Asia itu mencapai Rp800 miliar.
Demikian dikatakan Direktur Broadcast panitia penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC), Linda Wahyudi di Jakarta, Rabu (8/11).
Menurut Linda alokasi dana siaran langsung 38 cabor Asian Games 2018 yang akan disiarkan ke seluruh negara di Asia bahkan hingga ke Amerika Latin itu diperkirakan bisa mencapai Rp800 miliar lebih.
“Untuk broadcast sendiri Dewan Olimpiade Asia (OCA) yang punya wewenang juga telah menetapkan pemenang hak siar yakni International Games Broadcast Services (IGBS),” ujar Linda Wahyudi yang juga mantan Head of Sport RCTI itu.
Menurut Linda, besarnya dana siaran langsung Asian Games 2018 itu karena banyaknya jumlah peralatan broadcast yang akan didatangkan untuk siaran langsung pertandingan di Jakarta dan Palembang. Termasuk penyewaan tempat broadcast di Palembang dan Jakarta Hilton Convention Centre (JHCC).
Linda mengatakan jumlah peralatan broadcast untuk Asian Games memang sangat banyak, termasuk menggunakan 480 kamera. Setidaknya ada 29 kontainer yang akan didatangkan dari berbagai negara khusus untuk broadcast Asian Games.
Linda mencontohkan , untuk siaran langsung lomba Marathon dan balap sepeda cukup mahal. “Untuk siaran langsung lomba Marathon dan balap sepeda itu saja masing-masing menelan biaya sekitar 1 juta dolar AS. Biaya itu sangat termasuk untuk penyewaan pesawat helikoper untuk mengambilan gambar secara langsung.
Selain kedua cabor tersebut, cabor lainnya yang menggunakan biaya sangat besar adalah cabor renang, yang juga menggunakan banyak kamera, termasuk kamare khusus didalam air, dengan biaya mencapai 800 ribu dolar AS.
Linda menambahkan pihaknya tidak khawatir soal kualitas siaran langsung. Sebab, katanya, IGBS telah menangani siaran langsung Asian Games dan Olimpiade,termasuk Piala Dunia.
“Reputasi IMGS tak perlu diragukan dalam soal siaran langsung Mereka sudah profesional karena telah terlibat dalam pelaksanaan Asian Games dan Olimpiade,” imbuhnya.
Dibalik besarnya anggaran dana broadcast , ada segi keuntangan yang didapat bagi Indonesia. “Salah satu keuntungannya adalah kita akan melahirkan 500 tenaga profesional dari kalangan mahasiswa jurusan broadcast di Tanah Air.
“Ini merupakan bagian dari kesepatan INASGOC dan IGBS. Mereka akan dididik menjadi tenaga broadcast dan diberikan diploma yang bisa dipergunakan untuk bekerja di bidang broadcast di luar negeri.” pungkas Linda.