JAKARTA, Indotimes.co.id – Gelaran Run For Difabel yang berlansung di Jakarta, Minggu (3/12) diharapkan mampu meningkatkan dukungan kesetaraan bagi teman-teman difabel di tengah masyarakat. Kegiatan ini sekaligus mensosialisasikan penyelenggaraan Asia Para Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta pada Oktober tahun mendatang.
Lomba lari yang mengangkat tema ’Human in Diversity’ dan diselenggarakan dalam rangka merayakan Hari Difabel Sedunia ini merupakan inisiatif dari Indonesian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) selaku penyelenggara Asian Para Games 2018.
Asian Para Games 2018 sendiri akan berlangsung pada 6-13 Oktober tahun depan, dimana masyarakat bisa menyaksikan para atlet difabel dari seluruh negara di Asia berlaga dalam 17 cabang olahraga dengan 582 kategori pertandingan.
“Kesetaraan merupakan salah satu nilai yang diusung oleh gerakan Paralympic Internasional. Nilai itu juga yang ingin kami kampanyekan dalam kegiatan ini,” ujar Ketua Umum INAPGOC, Raja Sapta Oktohari, yang dijumpai sesuai lomba dikawasan Monas, Jakarta.
Menurut Okto sapaan akrab Raja Sapta Oktohari melalui Run for Difabel, pihanya berharap dapat meningkatkan dukungan akan kesetaraan bagi teman-teman difabel di tengah masyarakat.
“Kita bisa melihat teman-teman difabel yang menjadi peserta lari hari ini dapat beraktivitas dan berkompetisi sama seperti masyarakat lain yang non difabel. Semangat berkarya mereka yang perlu kita dukung dan banggakan,” ungkapnya.
Okto menambahkan dalam gelaran Run For Difabel pihaknya juga berhasil mengumpulkan dana bagi kaum difabel, Allhamdullilah kegiatan yang dihadiri Wagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno dan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PP PRSI), Anindya Bakrie, berhasil menghimpun dana sebesar Rp 125 juta, yang akan diserhakn kepada komunitas difabel di Indonesia.
Sementara itu Kepala Bidang Pembinaan Olahraga Masyarakat dan Kesehatan Olahraga Kemenpora, dr I Nyoman Winata menyambut baik dan mengapresiasi upaya yang dilakukan INAPGOC dalam kegiatan Run For Difabel ini.
Menurutnya pemerintah mendukung kesetaraan kaum difabel dalam kegiatan di masyaralat, termasuk dalam kegiatan olahraga. Bahkan untuk bonus atlet berprerstasi, Kemenpora memberikan jumlah yang sama antara atlet normal dan atlet difabel.
Pada Run For Difabel yang berlangsung pada Minggu (3/12) pagi mengambil rute dari Monas-Bundaran HI-Monas diikiti sekitar 2000 perserta, 300 peserta dinatra adalah kaum difabel. Lomba diikuti berbagi komunitas-komunitas lari di Jakarta, panitia Asian Games dan Asian Para Games, komunitas difabel, hingga masyarakat umum.
Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan penampilan dari Tulus, Naif, Jamaica Cafe, Putri Nurani, Gigi Art of Dance, dan grup-grup musik dan seni dari komunitas difabel di Indonesia.