JAKARTA, Indotimes.co.id – Aksi pemadaman listrik selama satu jam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan Jakarta, menandai momen Earth Hour 2018.
Kegiatan yang akan digelar pada Sabtu, 24 Maret 2018 ini merupakan kerjasama
Panitia pelaksana Asian Games 2018 (INADGOC) bersama Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK) dan
Word Widelife Fund (WFF) Indonesia.
Hal ini dilakukan sebagai simbol kepedulian pada isu-isu lingkungan dan perubahan iklim.
Pemadaman lampu penerangan dan dekorasi di Stadion Utama Gelora Bung Karno berlangsung mulai pukul 20:30 sampai 21-30 WIB.
Earth Hour dimulai di Indonesia dan dalam sepuluh tahun mencatat sedikitnya 67 kota berpartisipasi. Momen Earth Hour kemudian berubah menjadi gerakan akar rumput dalam komunitas Earth Hour di 31 Kota di Indonesia dan merangkul lebih dari 1500 volunteer.
Ketua INASGOC, Erick Tohir sangat antusias menyambut kampanye Earth Hour ini.
Menurutnya, Earth Hour di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 24 Maret 2018 mendatang menandai komitmen jelang Asian Games 2018.
Hal itu juga sejalan dengan komitmen ramah lingkungan selama penyelenggaraan Asian Games 2018 oleh INASGIC.
Sementara itu CO WWF- Indonesia, Rizal Malik mengatakan Earth Hour sendiri adalah kampanye global yang diinisiasi oleh WWF sejak tahun 2007 di Sidney, Australia.
Earth Hour secara global dan nasional bukan lagi sekedar aksi satu jam memadamkan lampu, tapi sudah berhasil mengadvokasi kebijakan terkait mitigasi perubahan iklim di berbagai negara di belahan dunia.