JAKARTA, Indotimes.co.id – Pemain timnas Indonesia U-19, Egy Maulana Vikri, menghadap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi guna melaporkan keiutsertaannya menjalani seleksi di klub Ligue 1 Prancis, St. Etienne.
Kedatangan Egy ke Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Jumat (5/1) didampingi Subagja dan Dusan Bogdanovic.
Kepada Imam Nahrawi Egy melaporkan hasil seleksi yang baru selesai dilakoninya di St. Etienne. Tombak Timnas U-19 ini menjalani seleksi sejak pekan ketiga Desember lalu. Hampir dua pekan lamanya pemain muda asal Medan menjalani selsksi disana.
“Selama di Prancis kemarin saya merasakan betul bagaimana persaingan untuk menjadi pemain yang bisa menembus Eropa. Tapi saya sudah bertekad untuk bisa mewujudkan cita-cita bermain di Eropa,” ujar pesepakbola yang masih tercatat sebagai siswa di SKO Ragunan Jakarta itu.
Menurut Egy dirinya punya impian menjadi orang pertama di Indonesia yang bermain di Liga Champions. ”Jadi saya harus bekerja keras untuk bisa bermain di klub Eropa,” ungkap Egy.
Sementara Dusan Bogdanovic agen yang mendampingi Egy selama menjalani seleksi di St. Etienne, mengungkapkan kalau Egy Maulana Vikri adalah talenta dunia.
Menurut Dusan Egy bukan lagi pemain tingkat Asia Tenggara atau Asia. Buktinya banyak klub yang memberi penawaran untuk menjalani seleksi atau trial kepadanya.
“Dari Spanyol saja ada 3 klub, belum dari negara lain. Ada juga St Etienne setelah melalui pertimbangan matang, termasuk budaya, agama, dan lain-lain,” papar Dusan dihadapan Menpora Imam Nahrawi.
Terkait hasil trial, Bogdanovic mengungkapkan Egy berpeluang besar bermain di klub Prancis tersebut. Mereka sangta tertaruik merekut Egy, dan mereka sudah melihat cara bermain Egy selama seleksi yang diadakan. Ini kesempatan besar bagi Egy bermain di Eropa.
Dusan menambahkan, tapi mengingat usia Egy masih 17 tahun, sehingga belum bisa mendapat kontrak profesional sesuai aturan ketenagakerjaan di Prancis. Karena itulah sambil menunggu usianya mencapai 18 tahun, kemungkinan besar Egy akan dititipkan di akademi terlebih dulu.
“Tapi klub harus menyanggupi untuk memberi kontrak profesional. Semua hal harus ditanggung. Sekitar 1-2 bulan lagi akan ada keputusan,” pungkas Dusan Bogdanovic yang hadir bersama Ayah Angkat Egy, Subagja.
Sementara itu Egy Maulana Vikri mengungkapkan pengalamannya selama menjalani seleksi selama dua pekan di St Etienne.
Menurut Egy selama mengikuti trial atau seleksi, dirinya mengikuti seluruh program yang diberikan klub. Termasuk turun dalam pertandingan uji coba.
Pengalaman mengikuti uji coba tersebut sangat berkesan bagi Egy, karena dirinya mampu mencetak dua gol. “Saya sempat cetak dua gol untuk St Etienne,” ujar Egy dihadapan Menpora Imam Nahrawi yang didampingi Deputi II Bidang Pembudayaan Olahraha Kemenpora Raden Isnanta, dan Asdep Sentra Kemenpora Teguh Raharjo.
Egy Produk Sukses SKO Ragunan
Sementara itu Menpora Imam Nahrawi menyampaikan rasa bangga karena Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan bisa melahirkan salah satu pemain muda kebanggaan Indonesia yang akan berlaga di pentas Eropa.
“Tentunya ini prestasi yang membanggakan bagi Kemenpora. SKO Ragunan yang dibawah tanggung jawab Kemenpora selama ini terus berusaha melahirkan atlet atau pemain-pemain andalan Indonesia. Apalagi ini Egy akan bermain di Liga Eropa,” kata Imam Nahrawi.
Menpora juga berharap apa yang diraih Egy sekarang ini, bisa menjadi motivasi bagi para pelajar yang di sekolah olahraga lainnya atau PPLP di daerah-daerah untuk terus berusaha menjadi yang terbaik.
Deputi II Bidang Pembudayaan Olahraha Kemenpora Raden Isnanta menambahkan Egy Maulana Vikri merupakan produk Kemenpora yang dibiayai, dirawat dan dijaga oleh kita melalui Sekolah Olahraga (SKO) Ragunan yang berada dibawah naungan Kemenpora RI.