JAKARTA, Indotimes.co.id – Perang muda Elysha Chloe Pribadi dinobatkan sebagai perenang terbaik kelompok umur 2 (14-15 tahun) pada ajang 3rd Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2019 yang berlangsung di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, 13-17 Desember 2019.
IOAC merupakan kejuaraan renang nasional yang diikuti sekitar 1300 perenang terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia. IOAC 2019 juga menjadi ajang kualifikasi PON 2020 Papua.
Gelar perenang terbaik diraih Elysha berkat penampilan ciamik dengan menyabet tiga medali emas, satu perak dan dua perunggu. Yang lebih membanggakan lagi, perenang putri yang turun membela klub BSJ SC Kota Jakarta ini adalah mampu memecahkan rekor KRAPSI sekaligus rekor nasional KU 2 di nomor 100 meter gaya bebas putri dengan catatan 00,59,70 detik. Sebelumnya rekor KU-2 nasional lama milik Fauziyah Rahma dengan catatan 00.59,71 detik yang tercipta di Jakarta, 10 Desember 2017.
“Sangat senang sekali bisa memecahkan rekor KU nasional yang sudah bertahan dua tahun. Ini sebagai tolak ukur latihan yang saya jalani berjalan dengan baik. Karena dalam turnamen kita harus memberikan yang terbaik, untuk mengetahui dimana level kita berada,” ujar Elysha yang bersekolah di St Peter’s Lutheran College, Brisbane, Australia.
Dua medali emas Elysha lainnya diraih dari nomor 200 meter gaya ganti putri dengan catatan 02 menit 25,10 detik dan emas ketiga di nomor 100 meter gaya punggung putri dengan catatan 01 menit 06,81 detik.
Satu medali perak diraih dari nomor 100 meter gaya kupu-kupu dan dua perunggu di nomor 200 meter gaya bebas serta 50 meter gaya kupu-kupu.
Prestasi yang dicetak Elysha bukan instant, melainkan sudah ditekuninya sejak lama. Dalam tiga tahun terakhir, Elysha juga cukup menyita perhatian publik dengan koleksi medali di Indonesia sejak 2017. Seperti medali perak di IOAC 2017, 2 medali emas dan 5 perak di Festival Akuatik Indonesia 2018, kemudian 4 medali emas, 1 perak, dan 4 perunggu di IOAC 2018, serta 5 medali emas dan 1 perunggu di Festival Akuatik Indonesia 2019.
“Target saya tahun depan, selain memperbaiki catatan waktu, juga berharap bisa tampil di PON 2020 Papua bersama Tim DKI Jakarta,” papar Elysha.
Elysha sudah dianugerahi bakat berenang sejak usia 3,5 tahun. Dan menginjak usia 6 tahun mengikuti beberapa perlombaan. Elysha mengaku peran orang tuanya sangat besar dalam karirnya di dunia renang.
“Ya tentu dua orang yang paling berperan besar mom and dad (ibu dan ayah). Saya tidak tahu apa yang terjadi tanpa kehadiran mereka. Sulit diungkapkan dengan kata-kata begitu besarnya peran orang tua,” papar Elysha.
Sementara sang ayah, Reza Pribadi mengatakan sejak kecil Elysha memang suka berenang baik di kolam maupun di laut, dan di usia 11 tahun dia sudah bisa memecahkan rekor nasional kelompok umur. “Kami orang tua hanya melihat dia punya bakat di renang. Hingga saat ini perkembangan Elysha sangat positif dan dari turnamen ke turnamen selalu ada kejutan,” pungkas Reza Pribadi.