JAKARTA, Indotimes.co.id – Petenis Indonesia, Getsa Zainine berhasil membalaskan kekalahannya atas rekan senegara, Gabrielle Marnandus pada babak kedua Sportama Asian Tennis U-14/16 Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. Bertanding pada nomor tunggal putri 14 tahun, Getsa menang rubbet set 7-6(4) 4-6 6-1.
“Alhamdulillah, aku bisa meraih kemenangan walau harus tie break di set pertama. Aku bermain maksimal. Aku tahu ngarahin bolanya harus ke mana dan jenis pukulannya seperti apa, dispin apa dichop. Jadinya, aku enggak banyak mati sendiri,” ujar Getsa, usai laga dua jam 49 menit di lapangan The Sultan Hotel and Residence Jakarta.
Raihan breadstick di set pamungkas pun merupakan hasil evaluasi atas kekalahannya di set kedua. Kerap terlambat mengambil bola-bola pendek, ia memutuskan untuk memberanikan diri keluar dari baseline serta lebih sabar membaca pola.
“Set kedua, aku rada lalai. Makanya, aku kalah. Di set ketiga, aku liat dari sisi raketnya. Kalau dia mulai nge-chop, aku maju buat ngarahin bolanya,” tambah Getsa.
Hasil ini pun membuat rekor pertemuan mereka imbang. Pada pekan pertama ajang resmi ATF (Federasi Tenis Asia) ini, Getsa harus rela mengakui keunggulan Gabrielle pada perebutan posisi ke-19. Di partai consolation itu, ia kalah dua set langsung, 1-4 1-4.
Pada babak perempat final, Kamis (28/3), Getsa kembali menantang rekan senegerinya. Belia 13 tahun ini menghadapi rekan gandanya dan unggulan kedua, Johanna Nesya Rose Jaya, yang menang rubber set atas wakil Tiongkok, Xintong Li, 2-6 6-4 6-0.
“Dia teman sekamarku di sini dan di mess. Tapi, ya tetep harus bermain maksimal. Terakhir kali ketemu di seleknas, aku saat itu kalah karena banyak mati sendiri sedangkan Neney (Johana) bermain bagus,” ujar Getsa, siswi SMP Negeri 1 Bendosari, Sukoharjo.
Selain mereka, tuan rumah juga mengirimkan dua wakil lain ke babak perempat final. Unggulan ketujuh serta juara pekan pertama, Noya Myeisha Nafeeza Rizaldi, akan menantang unggulan pertama asal India, Vasundra Balajee. Sementara itu, unggulan kelima, Sofia Grace Santosa, akan meladeni unggulan ketiga serta finalis pekan pertama, Hiu Lam Ella Wong dari Hongkong. Bila dua wakil Merah Putih ini menang, keduanya akan berhadapan di semi final.
Pada perdelapan final, Noya mengatasi kompatriotnya, Nadine Ashlee Tio, 6-1 6-1. Begitu pun Sofia, yang menundukkan Yoshelia Odelia Vicenta, 6-4 1-6 6-2.
Komang Bersiap Revans di Pekan Kedua
Di sektor tunggal putra 14 tahun, Komang Bagus Wahyu Purustama bersiap revans di perempat final pekan kedua. Unggulan keempat ini kembali bertemu dengan wakil Tiongkok, Rungu Tian. Pada perebutan posisi tiga di seri pertama, ia menyerah, 1-4 1-4.
“Seri pertama itu aku masih sakit, agak demam. Mual-mual. Jadinya, resah di lapangan, rasanya kayak ingin muntah terus. Selain itu, Rungu permainannya rapi juga meskipun boros. Bola-bola tinggi dariku pasti dia matiin” ujar Komang, siswa SD Negeri 4 Mulur Sukoharjo.
Pada perdelapan final, Komang mengatasi petenis kualifikasi dari Hong Kong, Chu Rui Ray Wang. Atlet Bali ini tampil dominan dan menang dua set langsung, 6-1, 6-0.
“Bagus hari ini. Main strateginya lumayan berkembang. Bisa ngasih nol juga di set kedua. Aku memanfaatkan kelemahan lawan. Dia enggak suka dan kesulitan nangkep bola keras soalnya pegangannya ekstrem,” ujar Komang yang menyukai Roger Federer.
Sementara itu, penerima wild card, Rungu mengejutkan unggulan ketujuh asal Singapura, Leon We Xi Ho. Peringkat ketiga pada pekan pertama itu menang, 6-2, 6-4.
Komang bukan satu-satunya wakil tuan rumah yang bertahan. Unggulan pertama, Ethan Jake Frans, turut menemani langkahnya setelah mengalahkan wakil negeri Singa Putih, Kayden Tiang, 6-2, 6-2. Pada perdelapan final, Jake akan meladeni unggulan kedelapan asal Korea Selatan, Taeseong Son yang mengatasi wakil Hong Kong, Kinki Shi, 6-3, 6-3.
Bila kedua wakil Merah Putih ini menang pada perdelapan final, mereka akan mengulang semi final pekan pertama. Pekan lalu, Jake mempertahankan rekor sempurnanya atas Komang di pertemuan ketiga antar belia 12 tahun ini di ajang ATF, 6-2 6-1.
Rafael Jose Melaju ke Perempat Final KU 16
Di sektor tunggal putra KU 16 tahun, unggulan keempat, Rafael Jose Soesilo Lauw berhasil melangkah ke babak perempat final setelah mengalahkan kompatriotnya, Joshua Theodore Suryanto. Peringkat ke-123 Asia KU 16 ini meraih kemenangan straight set, 6-2 6-4.
“Awal-awal, bisa main dengan enak. Tapi, di set kedua sempat drop, 0-3. Untungnya, bisa fokus lagi. Pas pindah tempat, aku duduk, minum, dan ganti baju. Terus merem, mikir dulu. Aku perlu ngurangin unforced errorku. Kebanyakan di bola gampang, malahan. Banyak kena frame juga. Ternyata karena kakiku lemot dan berat. Jadi, aku loncat-loncat, peregangan. Biar kakinya bisa cepet dan lincah,” ujar Jose, siswa Bina Bangsa School Semarang.
Pada perdelapan final, Jose kembali bertanding dengan petenis dalam negeri lainnya, Joachim Mika Gunawan yang menumbangkan Dylan Yap, 6-1, 6-0.
“Aku udah pernah ketemu lawan dia waktu kecil. Pas 12 atau 10 tahun. Model permainannya solid dari belakang, groundstroke-nya bagus. Jadi, aku bakal variasi. Coba slice, drop shot, dan kadang nembak,” ujar Jose yang bermain tenis karena mamanya.
“Permainanku sendiri solid juga di groundstrokes. Fisikku juga cukup prima. Selain itu, kakiku pun cukup kuat. Pergerakanku jadinya lincah juga,” pungkas Jose.
Unggulan ketiga juga senada. Raphael Rio Suryana pun turut melangkah setelah mendepak Samuel Putra Toratio Ramma, 6-0, 6-4.
Pada perempat final, peringkat ke-91 Asia KU 16 ini pun akan menghadapi rekan senegera, Rafa Jeconia Verdasco Mangunsong, yang berhasil membalik keadaan atas Jaden Elliott, 2-6, 6-1, 6-4.
Selain mereka, tiga atlet tuan rumah lainnya juga menyemarakkan perempat final gelaran ATF keempat kali Sportama Tennis Institute ini. Joseph Owen Lauw akan menghadapi Muhammad Alfaradu Sumirat. Sementara itu, Matthew Bradley Listijadhi akan menantang satu-satunya petenis asing yang tersisa, unggulan teratas asal Vietnam, Trunh Hanh Nguyen.