JAKARTA, Indotimes.co.id – Menjelang Pekan Olah raga Nasional (PON) XX 2021 Papua, tim gulat DKI Jakarta telah melakukan persiapan makdimal. Namun sayang keikutsertaan para pegulat Ibukota ini, dipastikan tanpa kehadiran manajer tim mereka, H.Heru Pujihartono, yang juga Wakil ketua Pengprov PGSI DKI Jakarta.
Kepada media Heru menyatakan dirinya kemungkinan besar tidak bisa mendampingi para pegulatnya berlaga di Merauke, Papua, itu.
Heru mengatakan jika dia mesti fokus pada apa yang wajib diutamakannya sekarang ini. Yakni, membuat perusahaan kateringnya, Nendia Primarasa, tetap eksis.
Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan memukul banyak sektor, termasuk katering. Nendia Primarasa terkena dampak dari larangan untuk menggelar pernikahan atau pesta apa pun. “Tentu semua berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan semua kembali merasa nyaman,” ungkapnya.
Karena itu pula Heru tak sekadar tidak bisa mendampingi para pegulatnya berlaga di pentas PON XX 2021, akan tetapi juga kemungkinan harus mengundurkan diri dari kepengurusan Pengprov PGSI DKI Jakarta.
Rencana pengunduran dirinya akan disampaikan dalam waktu dekat kepada Ketua Pengprov PGSI DKI Jakarta, Gian Sitorus.
Kendati demikian, Heru masih terus mengawal persiapan tim gulat DKI Jakarta.
Tetang persiapan tim gulat DKI Jakarta, menurut Heru, DKI yang meloloskan lima pegulatnya ke PIN XX Papua 2021 telah menjalani Pelatda . Selama beberapa bulan terakhir berlatih serius di GOR PPOP Ragunan, Jaksel, ditangani oleh pelatih Antoni Timbul Romulo dan Dedy Rukmana.
Kelima pegulat DKI Jakarta adalah Andika Sulaeman (gaya grego/77 kg, M.Rudiansyah (gaya grego/87 kg), Nur Rusli (gaya grego/130 kg), Rudi Hariyanto (gaya bebas/125 kg), dan Selfi Ajeng Safitri (gaya bebas/50 kg).
“Mereka berlatih setiap hari,” ungkap Heru, yang dibantu oleh Agung Nugraha Santosa sebagai asisten manajer.
Heru berharap, kelima pegulat Jakarta yang berlaga di Merauke semuanya kembali ke ibu kota dengan membawa medali, terutama medali emas.
Andalan utama pegulat Jakarta untuk menggondol medali emas adalah Andika Sulaeman di gaya grego kelas 77 kg. Andika, yang tampil di pentas gulat Asian Games 2018, dipastikan menjadi unggulan.
108 Pegulat Berlaga di PON XX 2021 Papua
Sementara itu, sebanyak 108 pegulat dipastikan berlaga di PON XX 2021 Papua. Ke-108 pegulat berasal dari 15 provinsi, terdiri dari 90 pegulat yang lolos dari babak prakualifikasi sekaligus kejurnas pada 2-5 November 2019 di Jakarta, dan 18 pegulat tuan rumah yang langsung lolos tanpa ikut babak prakualifikasi. Kompetisi gulat PON XX 2021 digelar pada 8-14 Oktober di Merauke.
Technical Delegate (TD) gulat PON XX 2021, Yahya Madjid,
menjelaskan jumlah 108 pegulat yang tampil di PON XX 2021 Papua, sudah tidsk mungkin ditambah lagi.
Diakuinya jumlah tersebut lebih sedikit dibanding yang berkompetisi pada PON 2016 di Bandung yang berjumlah 168 atlet.
“Kita sudah berusaha untuk menambah kuota dari pegulat hasil babak prakualifikasi di Jakarta, namun tidak bisa,” tandas Yahya.