JAKARTA, Indotimes.co.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta seluruh jajaran Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melek media sosial (medsos). Hal ini penting agar mereka tidak ketinggalan tehnologi informasi (IT), sekaligus mendukumg program pembangunan kepemudaan dan keolahragaan yang telah memanfaatkan medsos dalam pelaksanaanya.
“Ini saya kira harus menjadi kesadaran kita bersama. Bahwa presiden kita Pak Jokowi betul-betul sadar terhadap penggunaan media sosial di samping dukungan media massa. Penggunaan media sosial ini bukan hanya menjadi tanggung jawab presiden, menteri, humas tapi bagaimana kita semua para unit teknis memiliki kesadaran yang sama dan program-program itu terus dipublikasi,” kata Imam saat membuka Workshop Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Diseminasi Infomasi Publik di lingkungan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, di Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (29/3).
Imam mengaku senang dan menyambut baik kegiatan seperti ini, terlebih lagi menyangkut kinerja di lingkungan Kemenpora. Menurut mentri asal Bangkalan Madura Jawa Timur ini, survei tren digital 2016 versi asosiasi pengguna internet, Indonesia menempati urutan keempat setelah India, China dan Brazil yang masyarakatnya paling banyak menginstal aplikasi di telepon pintar, seperti WhatsApp, YouTube, Instagram, Line dan Facebook.
“Kebanyakan aplikasi tersebut digunakan generasi millenial yang berusia 13 sampai 30 tahun. Artinya Kemenpora pun harus melakukan hal yang sama. Bagaimana kita bisa menjangkau anak muda kalau kita tidak cakap berkomunikasi dengan tool yang mereka pakai,” ungkap Imam.
Imam juga mencontohkan Presiden Joko Widodo yang aktif di media sosial, tidak sedikit konten-kontennya menjadi viral. Seperti pertemuannya dengan Raja Salman, soal perbatasan dan potensi-potensi wisata hingga hal-hal sederhana seperti potong rambut, minum kopi dan lain-lain.
“Begitu sederhana cara beliau berkominasi. Respons masyarakat terutama millenial tentu sangat positif karena mereka melihat presiden yang tidak jauh dari diri mereka, ini presiden yang keren, presiden yang gaul, presiden yang dekat dengan generasi millenial,” papar politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Menpora pun memiliki cara tersendiri dalam mendekati para pengguna media sosial seperti membuat vlog saat mengunjungi pelatnas untuk mengenalkan para atlet. Mengapresiasi pencapaian para atlet dengan cair, dekat dan tidak kaku. Juga mempromosikan Asian Games dan Asian Paragames Agustus 2018 mendatang.
Imam menambahkan, melalui cara tersebut ia ingin mengatakan kepada masyarakat bahwa Kemenpora bekerja untuk mendukung atlet Indonesia dan anak-anak muda Indonesia. Ia juga mengaku melalui media sosial banyak respons positif yang didapat.
Melalui forum workshop ini Imam pun mengajak agar para peserta kreatif, dan mempelajari bagaimana memproduksi pesan dan konten menarik yang akan diberikan oleh narasumber ahli di bidangnya.
Menurutnya, pesan yang dibuat haruslah positif dan konstruktif, sekaligus mengajak peran serta lapisan luas untuk membangun Indonesia.
“Saya tidak ingin mendengar bahwa ada staf, pegawai, pejabat Kemenpora yang memproduksi apalagi memviralkan pesan-pesan hoax,” pungkas Imam.