JAKARTA, Indotimes.co.id – Masih maraknya penggunaan bendera negara peserta 18th Asian Games Jakarta Palembang 2018, serta penyebutan nama negara yang masih keliru karena tidak sesuai dengan ketentuan sport protocol membuat Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) akan terus mengintensifkan sosialisasi ke berbagai sektor.
Hal itu dilakukan agar penyebutan nama negara dan penggunaan bendera negara tidak berujung pada hal yang kontra produktif serta memunculkan dampak yang tidak diharapkan.
Hal itu ditekankan Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018, Erick Thohir terkait dengan pemasangan bendera Taiwan yang keliru serta tidak sesuai dengan sport protocol di beberapa ruas jalan di Jakarta dan dalam kegiatan di Palembang.
“Bagi beberapa pihak, hal ini sesuatu yang baru. Di forum olahraga internasional, baik yang dikelola IOC sebagai badan olimpiade internasional, ataupun OCA (Dewan Olimpade Asia), ada ketentuan yang namanya sport protocol yang berbeda dengan protokoler ketatanegaraan secara umum dan berlaku di setiap negara. Sport protocol inilah yang harus menjadi panduan bagi semua pihak agar mematuhinya,” ujar Erick Thohir.
Tak hanya seluruh departemen di Panitia Pelaksana Asian Games 2018 yang harus faham ketentuan ini. Pemerintah Indonesia, termasuk juga pemerintah daerah DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, ataupun Banten, yang menjadi lokasi-lokasi pertandingan Asian Games 2018 diharapkan mengerti akan sport protocol tersebut.
Hal ini penting, agar disaat setiap daerah akan menggelar kegiatan yang bertujuan untuk memeriahkan dan mempromosikan Asian Games 2018 dengan cara menampilkan bendera-bendera dan menuliskan negara peserta pesta olahraga bangsa Asia itu tidak lagi memunculkan kesalahan.
Perlu diketahui, kesalahan yang sering terjadi, bahkan terakhir ini marak dilakukan, yakni penggunaan bendera Taiwan atau Chinese Taipei. Dalam sport protocol, yang berdasarkan Resolusi Nagoya, 25 Oktober 1979, Taiwan menggunakan bendera peserta Asian Games, termasuk di Asian Games 2018, yang berbeda dengan bendera negara. Nama resmi yang digunakan di Asian Games pun menjadi Chinese Taipei. Begitu pula dengan keberadaan Kuwait. Karena negara tersebut tengah mendapat sanksi dari IOC, maka keikutsertaan para atletnya di Asian Games 2018 akan menggunakan nama resmi, Independent Asian Athletes (IAA) dan berada di bawah bendera OCA.
“Kami tak akan henti untuk mensosialisasikan di berbagai kesempatan dan menggunakan segala sarana yang ada agar pemahaman tentang sport protocol ini bisa menyebar ke berbagai sektor. Kami juga berharap, pers dan media cetak atau elektronik juga membantu dalam menyebarkan informasi terkait sport protocol ini agar media juga tidak salah dalam menulis,” pungkas Erick.