JAKARTA, Indotimes.co.id – Semakin dekatnya waktu pelaksanaan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, membuat Panitia Pelaksana Asian Games (INASGOC) bekerja keras dalam pemenuhan kebutuhan akan barang dan jasa (procurement).
Dengan sisa waktu delapan bulan, serta mendesaknya pelaksanaan test event yang harus digelar pada Februari 2018 mendatang, INASGOC bersama pemerintah serta pihak terkait lainnya segera merampungkan semua sektor.
Hal ini ditegaskan oleh Koordinator Procurement INASGOC, Laksamana Pertama TNI Listiyanto di Jakarta, Kamis (2/11).
Menurut Listiyanto pihaknya sudah bekerja maksimal untuk mencapai target tersebut. Ada beberapa hal yang membuat pihaknya optimistis bisa menyelesaikan masalah procurement.
INASGOC kini bisa leluasa untuk berkoordinasi dengan pihak mana pun soal pengadaan barang dan jasa. Hal ini lantaran INASGOC diberi keleluasaan untuk mengurus pengadaannya sendiri, sebagaimana sudah diatur juga dalam Perpres No. 48 Tahun 2017, tentang penyelenggaraan Asian Games 2018.
“Peraturan ini menjadi landasan INASGOC, untuk mempercepat pengadaan barang dan jasa dalam persiapan menuju Asian Games,” ujar Listiyanto.
Dijelaskannya adanya Perpres yang mengatur pelaksanaan pengadaan di INASGOC dikecualikan dari pengadaan barang dan jasa biasanya sangat membantu untuk saat ini.
Kalau biasanya pengadaan biasa ada di Perpres No.54 Tahun 2010. Namun untuk INASGOC kini bisa mengurusi pengadaannya sendiri.
“Jadi kebetulan pemerintah sudah memfasilitasi. Hampir seluruh kementerian dan lembaga, sudah diinstruksikan untuk membantu kami,” ungkap Listiyanto.
Listiyanto juga menegaskan, INASGOC tidak akan membuat pengadaan barang atau jasa yang bersifat fiktif, atau melakukan manipulasi. Masalah ini cukup sensitif, mengingat pengadaan barang dan jasa menyangkut keuangan.
“Procurement INASGOC tidak melayani apa pun manipulasi atau pengadaan fiktif, termasuk gratifikasi apa pun. Saya berharap mendapat kepercayaan dari semua pihak. Di sini tidak ada titipan, pengadaan fiktif, dan manipulasi dan kepentingan apa pun,” tegas Listiyanto.
Listiyanto menambahkan pihanya juga melibatkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam mengawal seluruh kegiatan terkait Asian Games, termasuk untuk procurement ini.
Bahkan menurutnya tim dari BPK kini sudah berkantor di Kantor INASGOC di Gedung Serba Guna Senayan. Sehingga pihaknya tidak perlu repot lagi berkoordinasi. Saya sudah laporkan juga semuanya, agar ini jadi concern bersama. Kami juga diberikan akses kepada siapa pun untuk berkoordinasi, termasuk BPK,” pungkasnya.