JAKARTA, Indotimes.co.id – Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) menilai pelaksanaan Test Event (2018 Asian Games Invitation Tournament) yang digelar, 8-15 Februari lalu di Jakarta banyak memberikan pelajaran, jelang pelaksanan yang sesunguhnya Agustus mendatang.
Hal tersebut dikatakan Ketua INASGOC Erick Thohir seusia Rapat Koordinasi (Rakor) evaluasi pelaksanaan 2018 Asian Games Invitation Tournament yang dihadiri Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, di Kantor INASGOC Gedung Serbaguna Senayan Jakarta, Senin (19/2).
Menurut Erick kegiatan yang diikuti 18 NOC (negara) yang melibatkan 886 atlet dengan delapan cabang serta100 nomor pertandingan itu berjalan lancar sebagimana yang diharapkan.
Erick menjelaskan dalam rakor tersebut INASGOC menilai ada empat poin penting yang butuh perhatian segera. Mulai dari transportasi, koneksi jaringan data, koordinasi internal, dan koordinasi eksternal.
Meskipun secara umum Invitation Tournament dinilai berhasil, namun di sisi lain terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian khusus oleh INASGOC, serta institusi lain yang terlibat, agar operasional pertandingan saat hari H pelaksanaan pesta olahraga bangsa Asia ini pada 18 Agustus – 2 September bisa berjalan lebih lancar.
“Soal transportasi, kita sudah memiliki alternatif solusi, yakni penggunaan bahu jalan dan jalur transjakarta. Bahkan, pilihan meliburkan sekolah serta mengatur jam kantor juga menjadi pilihan. Koneksi jaringan itu juga penting karena memegang peran penting dalam kontrol operasional di main operation center (MOC),” ujar Erick dihadapan Jusuf Kalla yang juga Ketua Pengarah Asian Games 2018.
Erick mengungkapkan selain koneksi jaringan data yang perlu ditemukan solusi cepat,untuk ketidakstabilan dalam proses sistem entry data, akreditasi, dan games management system. Begitu pula kendala pada koordinasi internal dan eksternal butuh perhatian khusus.
Juga diperlukan terobosan agar sinergi antar departemen dan juga dengan pengurus cabang olahraga terkait operasional pertandingan berjalan jauh lebih lancar.
Selain itu harus lebih diintensifkan pertemuan dengan kementerian dan lembaga pemerintah terkait sehingga bisa menghasilkan keputusan yang langsung diterapkan.
“Ambil contoh, dengan Kemen PU Pera perlu pembenahan di beberapa competition venue di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), lalu dengan Bea dan Cukai serta kepolisian terkait kelancaran masuknya peralatan pertandingan, dan kementerian lain seperti kesehatan, komunikasi dan informasi, pariwisata, dan pertanian, terutama terkait serfitikasi bebas penyakit bagi hewan, terutama kuda,” papar Erick pula.
Erick menilai sejumlah pencapaian berhasil dilakukan INASGOC melalui turnamen invitasi ini. Bekerjanya sistem operasional di Athletes Village, ketersediaan aneka moda transportasi untuk memobilisasi atlet, ofisial, wasit, juri, dan media ke lokasi pertandingan. Termasuk partisipasi aktif para volunteer di 20 departemen yang beroperasi selama 2018 Asian Games Invitation Tournament itu.
“Kami belajar banyak dari turnamen invitasi ini. Atas nama INASGOC, saya mengucapkan terima kasih atas peran media yang ikut merasakan, memantau, sekaligus memberikan masukan, melalui pemberitaan, kepada kami demi penyelenggaraan yang lebih baik,” tambah Eric.
Dari total pemberitaan media tercatat hanya 9 persen pemberitaan negatif tentang turnamen ini, dan itu menandakan kita semua ingin agar Indonesia menjadi tuan rumah yang sukses,” tandas Erick.
Rakor selain dihadiri Wapres Jusuf Kalla, juga dihadiri diataranya Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menpora Imam Nahrawi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.