JAKARTA, Indotimes.com – Indonesia gagal menjadi tuan rumah Kejuaraan Panjat Tebing Asia. Padahal, kejuaraan itu menjadi satu-satunya peluang agar atlet panjat tebing Indonesia bisa berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.
Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid di Jakarta, Jumat (27/3) mengatakan Federasi Panjat Tebing Internasional (IFSC) telah memutuskan menunda seluruh kejuaraan lantaran pandemi virus korona (Covid-19).
Kepastian tersebut didapatkan Yenny Wahid, setelah mengikuti rapat melalui konferensi video yang dipimpin langsung Presiden IFSC Marco Scolaris, Kamis (26/3) kemarin.
“Tentunya, seperti sudah bisa diduga, semua turnamen panjat tebing ditunda. Intinya, seluruh turnamen ditunda termasuk yang sifatnya sebagai kualifikasi peserta Olimpiade Tokyo,” kata Yenny dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (27/3).
Sebelumnya, Indonesia mengajukan diri sebagai lokasi penyelenggaraan kejuaraan panjat tebing Asia, setelah IFSC memutuskan memindahkan lokasi dari Morioka, Jepang, pada Mei, ke negara lain dengan alasan kekhawatiran penyebaran Covid-19 yang mewabah di ‘Negeri Sakura’ itu.
Indonesia ingin sekali menjadi tuan rumah pengganti, mengingat peluang Indonesia untuk bisa tampil di Olimpiade 2020 hanya dikejuaraan ini. Mengingat kejuaraan panjat tebing Asia itu merupakan babak kualifikasi terakhir sebelum Olimpiade 2020, yang juga pada akhirnya ditunda hingga tahun 2021 mendatang.
Yenny juga berharap, dengan penundaan Olimpiade Tokyo hingga tahun depan, hendaknya babak kualiifasi untuk Olimpiade juga ada penundaan atau waktu tambahan lagi, mengingat kondisi yang ada saat ini.
“Pada saat ini, semua pihak fokus pada upaya untuk mengobati dunia yang sedang sakit. Nanti kalau pandemi sudah mereda, kami bisa berlaga dan berkompetisi kembali,” pungkas Yenny Wahid.