JAKARTA, Indotimes.co.id – Andalan Indonesia, Ethan Jake Frans kembali menjuarai tunggal putra Sportama Asian Tennis U14/16 Series Jakarta.

Pada partai final pekan kedua, di lapangan tenis The Sultan Hotel and Residence, Jakarta,
Sabtu (30/3), Jake, unggulan pertama, menundukkan unggulan kedua asal Hong Kong, So Yat Long, 6-1, 6-1.

Kemenangan straight set ini pun memastikan dirinya menyapu bersih nomor ini dalam dua pekan penyelenggaran ajang resmi ATF (Federasi Tenis Asia).

“Enak tadi mainnya, aku enggak tegang. Pertandingannya cukup seru. Sebenarnya, aku suka melawan dia,” ujar Jake setelah bertanding selama satu jam 35 menit.

“Tapi, sebenarnya agak takut melawan mereka (petenis Asing). Karena mereka kan lumayan juga ya mainnya,” tambah Jake.

Dalam meraih gelar tunggal ATF keduanya, Jake tidak kehilangan satu set pun. Berkat hasil ini ia memperpanjang torehan positifnya dengan kemenangan 19 set beruntun. Selain itu, Ia juga menjuarai ganda pekan pertama.

“Agenda terdekatku main di turnamen ATF grade A di Arab Saudi.” ujar Jake, “Aku pengen main untuk tim Nasional. Tapi, kalau bisa, aku mau main di level yang lebih tinggi lagi. Cita-citaku sendiri bermain di Wimbledon,” imbuhnya pula.

Baca Juga:  Kembali Pimpin Askot PSSI Jaktim, Salmon Siagian Siap Munculkan Persijatim di Persepakbolaan Nasional

Gelar ATF-nya kini pun berjumlah empat. Berbekal 400 poin tunggal dari ajang dua pekan ini, rangkingnya berpotensi melonjak ke nomer 20-an belia Asia KU 14. Ia pun menjadi terbaik kedua putra Merah Putih dalam daftar tersebut–hanya berada di bawah Rafalentino Ali da Costa yang menempati peringkat ke-8.

Lebih istimewanya lagi, Jake mencatatkan raihan tersebut meskipun sedang sakit. Bermain sepuluh hari bertutut-turut, ia terserang demam. “Aku banyakin minun vitamin dan kasih obat sedikit, enggak terlalu berasa. Aku juga lihat ini udah final. Jadi, nanggung gitu kalo walkover, jadi sekalian aja,” papar Jake.

Jake menuturkan bahwa ibunya berperan besar dalam karirnya. Anak legenda tenis Indonesia, Wyne Prakusya, ini pun menuturkan bahwa “mulai bermain karena melihat mami. Terus aku nyoba-nyoba dan ternyata suka. Orang tuaku selalu kasih yang terbaik di tiap turnamen. Seperti membayarkan turnamenku.”

Baca Juga:  Menpora Minta Cabor Tak Lagi Terapkan Pembinaan Cara Instan

Sementara itu So Yat Long mendapatkan pelipur laranya dengan raihan gelar ganda putra. Berpasangan atlet Tiongkok, Yitian Lou, ia mengalahkan duet tuan rumah, Reavan Rio Suryana/Komang Bagus Wahyu Purustama, 6-4, 6-4.

Pada sektor putri, wakil Indonesia hanya mendapatkan gelar ganda putri pada pekan kedua. Gelar diraih melalui ganda asal Sukoharjo, Azza Kanahaya/Noya Myeisha Nafeeza Rizaldi. Pada partai final, mereka menyudahi kompatriotnya, Karina Sucipto/Yosheline Odelia Vicenta dalam dua set langsung, 6-1, 6-4.

Sedangkan, gelar tunggal putri diraih oleh petenis Tiongkok, Mengxi Sun. Datang sebagai non unggulan, ia bukukan kemenangan telak atas unggulan pertama asal India, Vasundra Balajee, 6-1, 6-0, pada final pekan kedua.

Mika Menjuarai Tunggal Putra KU 16 tahun

Petenis Indonesia menggondol gelar KU 16 tahun pada ajang yang diselenggarakan Sportama Tennis Institute. Pada final tunggal, Joachim Mika Gunawan berhasil mengatasi kompatriotnya, M Alfaradu Sumirat, 6-2, 6-3.

Baca Juga:  One Pride Fight Night 53 Fight of Warriors, Tampilkan Empa Laga Terbaik

“Walaupun straight set, ya, lawan Alfa pasti susah. Dia banyak akal dan bagus attack-nya. Aku bermain tenang, sabar, dan fokus dari poin ke poin. Yang penting mainku enak aja,” ujar Mika, siswa Life Comunity School.

Sepanjang gelaran ini, Mika selalu meraih kemenangan straight set. Secara urut dari babak pertama, atlet Jakarta ini mengatasi wakil Filipina, Kenzo Brodeth, 6-2, 6-3; rekan senegeri, Dylan Yap, 6-1, 6-0, unggulan keempat, Rafael Jose, 6-2, 6-1, dan unggulan pertama asal Vietnam, Nguyen Trung Khang, 6-2, 6-3.

“Setelah ini, aku mau menaikkan rangking ITF (Federasi Tenis Dunia)-ku ya dan targetnya bisa main junior Grand Slam. Agenda terdekatku kualifikasi Davis Cup April ini,” jelas Mika mengenai trayektori karirnya.

Sememtara itu, gelar ganda putra KU 16 tahun diraih oleh duet Jaden Elliot/Joseph Owen Lauw. Pada partai final, mereka menundukkan kompatriotnya, Raphael Rio Suryana/Gardan Hermawan via dua set langsung, 6-3, 7-6(4).