JAKARTA, Indotimes.co.id – Panitia pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) saat ini tengah fokus pada tiga hal penting 175 hari jelang penyelenggaraan ajang multievent terakbar se-Asia itu. Tiga fokus itu mulai dari dana, pawai obor (torch relay), dan persiapan penyelenggaraan Asian Games itu sendiri.
Demikian dikatakan Ketua INASGOC, Erick Thohir saat memberikan materi pada peserta sekolah kader Partai Nasional Demokrat (NasDem) di Gedung Akademi Bela Negara (ABN), Jakarta Selatan, Minggu (25/2).
Menurut Erick, kurang dari enam bulan menuju Asian Games 2018, INASGOC harus memastikan dana masuk tepat waktu alias tidak terlambat.
“Alhamdulillah sponsor merespons dengan baik karena ketika test event kemarin seluruh logo sponsor sudah ada di lapangan dan pemerintah pun telah berkomitmen akan mengusahakan tepat waktu,” ujar Erick.
Erick menjelaskan terkait pawai obor, INASGOC berencana menambah jumlah provinsi yang akan dilintasi oleh obor Asian Games 2018.
Sebelumnya INASGOC akan melakukan pawai obor hanya di 12 provinsi. Jumlah tersebut ditambah enam provinsi lagi, sehingga menjadi 18 provinsi di Tanah Air.
INASGOC menurutnya akan meneruskan tradisi yang dimulai pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, terkait asal api. Sejak empat tahun lalu, obor Asian Games dinyalakan di lokasi pertama kali Asian Games digelar pada 1951, yakni Stadion Nasional Dhyan Chand, di India.
Dimana sumber api ini dinyalakan dari sumber matahari, menggunakan cermin parabola yang diarahkan ke sinar matahari pada prosesi di Stadion Nasional Dhyan Chand, New Delhi, India, pada pertengahan Juli 2018 mendatang.
Kemudian, api dari India akan dibawa ke Mrapen, Kabupaten Grobokan, Jawa Tengah, yang merupakan lokasi api abadi. Selanjtnya selama sekitar satu bulan, api akan berkeliling melintasi kota-kota di 18 provinsi di Indonesia.
Obor akan melintasi sejumlah tempat wisata seperti Gunung Bromo di Malang, Jawa Timur; Denpasar, Bali; dan Raja Ampat, Papua Barat. “Torch relay dari 12 provinsi menjadi 18 provinsi, hal itu bertujuan agar Asian Games lebih bergema,” ungkap Erick.
Selain api Asian Games, Erick juga akan fokus pada mempersiapkan penyelenggaraan Asian Games Time pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang.
“Ada dua hal utama pada pelaksanaan ini, yakni pembukaan dan penutupan Asian Games 2018,” imbuh Erick.
Erick menambahkan beberapa tantangan yang harus diselesaikan INASGOC sebelum genderang Asian Games ditabuh pada 18 Agustus 2018 di Jakarta dan Palembang.
Untuk itulah menurut Erick, pihaknya terus melakukan evaluasi untuk memperbaiki beberapa elemen penting agar nantinya ajang tersebut berjalan dengan baik dan nyaman bagi para kontingen.
Erick menandaskan event ini bukan hanya berdampak pada satu sisi atau olahraga, melainkan juga bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Diantaranya adalah menunjukan ciri khas budaya negeri ini. “Kita harus bisa memperlihatkan bagaimana budaya, kultur, tradisi, serta keindahan Indonesia kepada bangsa lain.
Untuk itu kita terus melakukan promosi jelang dimulainya Asian Games. Salah satunya dengan menggelar festival makanan serta musik agar mempromosikan diri kepada negara-negara lain.
Rencananya, kota-kota yang dilintas pawai obor juga menggelar festival seperti itu nantinya. “Jadi kami berharap dukungan masyarakat juga dalam acara ini agar budaya Indonesia yang begitu banyak dapat diakui di mata dunia,” pungkas Erick.