JAKARTA, Indotimes.co.id – Tim nasional Indonesia harus mengakui keunggulan timnas Argentina pada laga uji coba FIFA, di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (19/6) malam.Menghadapi tim peringkat satu dunia tersebut, tim’Garuda’ menyerah 0-2 dihadapan sekitar 56 ribu pendukungnya yang memadati stadion terbesar di Asia tenggara tersebut.

Kedua gol Argentina masing-masing dicetak melalui sepakan keras jarak jauh Leandro Paredes pada menit ke-38′ dan gol tandukan Cristian Romero di menit ke-55.

Meski kalah para pendukung timnas merasa puas dengan penampilan Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan. Setidaknya banyak pelajaran yang dapat diambil para peunggawa timnas dari laga persahabatan dengan biaya temahal dalam sejarah perhelatan sepakbola di tanah air tersebut.

Pada laga tersebut, pelatih Argentina, Lionel Scaloni
menurunkan, Facundo Buonanotte, Julian Alvarez, dan Nicolas Gonzalez menjadi tumpuan di lini depan. Sementara itu, Exequiel Palacios, Leandro Paredes, dan Giovani Lo Celso bekerja sama dari sektor gelandang.

Sementara pelatih timnas, Shin Tae-yong menurunkan skuad terbaiknya pada awal pertandingan, Ernando Ari Sutaryadi; Asnawi Mangkualam Bahar, Elkan Baggott, Jordi Amat, Rizky Ridho, Ivar Jenner, Marc Klok, Marselino Ferdinand, Shayne Pattynama, Dimas Drajad dan Rafael William Struick.

Baca Juga:  AIA Bantu Kemenpora Cetak Pelatih Sepak bola Berkualitas

Argentina mengambil inisiatif serangan sejak awal babak pertama. Tim berjuluk La Albiceleste menguasai sepenuhnya penguasaan bola, memalui umpan-umpan pendek. Sementara itu, Indonesia meresponsnya dengan membuat pertahanan berlapis, dan sesekali mencoba melakukan serangan balik.

Meskipun demikian, Argentina baru bisa mencetak gol pada menit ke-38 melalui sepakan jara jauh oleh Leandro Paredes, setelah tinnya berklai-lai gagal mencetak gola melalui terobosan mapun bola-bola dimuka gawang Indonesia.

Argentina menambah keunggulan pada babak kedua melalui gol tandukan Cristian Romero di menit ke-55. Tertinggal 0-2 membuat pasukan Shin Tae-yong berupaya bangkit, namun berkat ketatnya barisan pertahanan Argentina, hingga pertandingan berakhir skor 0-2 tetap tidak berubah untuk keunggulan negara ‘Tango’ itu.

Seusai pertandingan, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong menyatakan meskipun timnya kalaha, namun dia tetap memuji mental para pemainnya saat berhadapan dengan tim sekelas Argentina dalam laga uji coba internasional atau FIFA Matchday ini.

Baca Juga:  PSSI dan Mandiri Inhealth Jalin Kemitraan Official Insurance Partner Timnas

Pelatih asal Korea Selatan itu mengaku bangga karena para pemainnya mampu memberikan perlawanan yang terbaik dalam laga tersebut. Setidaknya ada dua momen ketika Timnas Indonesia memberikan ancaman ke gawang Argentina. Pertama lewat sambaran Ivar Jenner yang ditepis Emiliano Martinez.

“Memang iya Argentina memiliki permainan yang sangat baik, tetapi secara mental para pemain Timnas Indonesia tidak kalah jauh,” kata Shin Tae-yong.

Shin Tae-yong juga berharap pengalaman bertanding dengan Argentina kali ini dapat menjadi bekal yang baik untuk Timnas Indonesia ke depannya. Dia menambahkan, setidaknya ada dua agenda penting yang akan dihadapi Timnas, yaitu babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Oktober nanti dan putaran final Piala Asia 2023 di Qatar yang dilangsungkan pada 12 Januari hingga 10 Februari 2024.

“Dengan pengalaman seperti ini, bagus sekali sebagai motivasi bagi pemain ke depannya untuk berkembang. Saya mengucapkan terima kasih (ke PSSI) karena sudah mengundang Argentina,” tandasnya.

Baca Juga:  Menpora Harapkan Piala Sudirman Kembali ke Indonesia

Sementara itu, pelatih timnas Argentina, Lionel Scaloni menyebut Timnas Indonesia bermain bak sedang menjalani laga kualifikasi Piala Dunia. Karenannya Scaloni mengapresiasi permainan Indonesia dalam laga melawan anak asuhnya yang berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk timnya.

Dalam laga tersebut Argentina begitu mendominasi permainan, dimana sang juara dunia menguasai bola sebanyak 74 persen. Selain itu terdapat 21 tembakan yang tujuh di antaranya mengarah ke gawang. Sementara Indonesia yang tercatat hanya menguasai bola sebanyak 26 persen melepaskan lima tembakan dan dua shot on target.

Terlepas dari perbedaan mencolok dalam statistik, Indonesia tetap bisa memberi ancaman yang membuat Scaloni mengeluarkan sorotan positif bagi tim tuan rumah.

“Apa yang terjadi adalah taktik hanya menjadi latar belakang ketika lawan tertinggal, dan Anda tak menyangka beberapa hal dan yang terjadi mereka bermain dengan cara yang berbeda dari yang dimainkan pada hari ini,” tutup Scaloni.