JAKARTA, Indotimes.co.id – Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menjalin kerja sama dan berkomitmen dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat guna mengembangkan UMKM bidang olahraga di tanah air.

Kolaborasi antara KemenKopUKM dengan KONI Pusat disepakati dalam bentuk Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang meliputi tiga hal pokok. Yaitu, pengembangan industri olahraga berbasis teknologi melalui pembentukan inkubator bisnis bidang olahraga, penumbuhan start up olahraga, serta penyusunan disain cetak biru (blue print) peralatan olahraga.

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, pihaknya siap untuk membina/meningkatkan kapasitas dan kompetensi para atlet yang ingin menjadi pelaku usaha secara profesional.

“Saya percaya kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan KONI Pusat ini sangat strategis, melalui peran aktif koperasi dan UMKM dalam memperkuat ekosistem olahraga di Indonesia,” ucap Teten dalam sambutannya di acara Penandatanganan MoU Kemenkop UKM dengan KONI terkait Pengembangan Produk UKM dalam mendukung Olahraga Nasional Indonesia di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (13/9).

Baca Juga:  Alvin dan Avila Bahar Cemerlang, Raih Posisi Dua di Sepang 1000 Kilometer Malaysia

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua KONI Pusat Letjen (Purn) Marciano Norman, Sekretaris Kemenkop UKM Arif Rahman Hakim, Deputi Bidang UKM Kemenkop UKM Hanung Harimba Rachman, dan ratusan anggota KONI dari berbagai daerah di Indonesia.

Menteri Teten menyampaikan, olahraga mampu membentuk daya saing suatu bangsa di samping kemajuan/prestasi olahraga menunjukkan kemajuan bangsa, sebagai contoh Amerika, Jerman, China, dan Jepang. Hal ini disebabkan kemajuan olahraga juga didukung oleh industri olahraga yang kuat di dalam negeri.

Tercatat, saat ini startup bidang olahraga, kebugaran, dan wellness product tumbuh dengan pesat setelah pandemi. Industri olahraga sendiri terdiri dari tiga kelompok mencakup sport performance terdiri dari sekolah olahraga, pusat kebugaran, camp olahraga, olahraga professional, dan olahraga alam.

Kemudian sport production/peralatan olahraga seperti peralatan fitness, raket, sepatu, bola, pakaian, dan otomotif sport. Kemudian sport promotion, yaitu barang dagangan berupa pakaian, sepatu, topi dan pernak-pernik yang berlogo tim, negara, atau nama atlet.

Baca Juga:  Legenda Balap Sepeda Indonesia Prihatin Kondisi Balap Sepeda di Tanah Air

“Saya berharap, para startup brand olahraga, UMKM dan koperasi mengambil peluang pada setiap event olahraga. Khususnya dalam penyediaan alat-alat olahraga maupun penunjang kebutuhan olahraga lainnya,” kata Teten.

Dengan pengembangan UMKM di bidang olahraga ini kata Menkop UKM, maka akan turut membantu terwujudnya pertumbuhan ekonomi nasional yang pada 2045, Indonesia diyakini bisa menjadi negara ke-4 dengan pertumbuhan ekonomi yang tertinggi setelah Amerika Serikat, China, dan India.

“Kita harus menjadi ‘leading’ di bidang ekonomi, termasuk di industri olahraga. Segera kita tindak lanjuti kerja sama ini melalui pembinaan maupun dari sisi pembiayaan. Saya juga sudah minta Pak Deputi Bidang UKM Hanung agar membuat event terkait UMKM olahraga, jadi semua anggota KONI harus pakai produk dalam negeri,” ucapnya.

Tak hanya itu,  Teten juga mengajak KONI bersama-sama memberdayakan mantan-mantan atlet Tanah Air untuk diinkubasi sehingga bisa mengembangkan bisnis alat olahraga yang bisa dikerjasamakan. “Kami sudah punya ekosistem pembiayaan di mana target 30 persen kredit perbankan untuk UMKM, nanti akan dibantu,” katanya.

Baca Juga:  Peran Penting CLO Indonesia Bagi Kontingen Merah-Putih

Teten menegaskan, pertumbuhan ekonomi selanjutnya menghadapi tantangan akibat tekanan inflasi global. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi maka konsumsi rumah tangga khususnya kelompok penghasilan menengah harus ditingkatkan, di antaranya dapat dilakukan dengan menggiatkan kegiatan olahraga dan belanja olahraga.

Senada disampaikan Ketua KONI Pusat Letjen (Purn) Marciano Norman yang turut mengapresiasi dan berterima kasih atas kerja sama yang dilakukan dengan Kemenkop UKM. Hal ini kata Marciano, akan menjadi komitmen dari KONI Pusat yang terdiri dari 34 KONI Provinsi dan 70 cabang olahraga untuk bertekad menggunakan produk dalam negeri.

“Saya juga mohon dukungannya kepada Kemenkop UKM agar diberi ruang untuk mendorong para penggiat industri olahraga di Indonesia agar kita bisa maju bersama,” tandasnya.