JAKARTA, Indotimes.co.id – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan mencanangkan Hari Bersepeda Nasional pada 19 November 2017 mendatang. Renananya pencanangan tersebut bertepatan dengan perhelatan rute akhir Gowes Pesona Nusantara (GPN) di Sragen Jawa Tengah, ditandai dengan pembacaan ikrar dan pernyataan bersama dalam sebuah rapat akbar.
Deputi III Bidang pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta di Jakarta, Jumat (17/11) mengatakan pemerintah dalam hal ini Kemenpora telah banyak mendengar dan mencatat berbagai keinginan dan aspirasi masyarakat sepeda, baik melalui komunitas-komunitas maupun melalui pemerintah daerah, yang menginginkan adanya Hari Bersepeda Nasional. Termasuk juga menginginkan jalur khusus bersepeda yang aman dan nyaman, termasuk ruang parkir khusus sepeda di beragai tempat umum.
“Kemenpora merespon keinginan tersebut melalui dialog dan diskusi antara pemerintah, lintas kementerian, komunitas bersepeda serta stakeholder lainnya seperti pakar hukum yang disimpulkan bahwa memang perlu sebuah gerakan berupa pencanangan Hari Bersepeda Nasional,” ujar Isnanta.
Terkait hal itu Kemenpora mencoba menyiapkan draf Keputusan Presiden tentang ‘Hari Bersepeda Nasional’ yang diawali proses pembahasan, pengkajian baik aspek yurudis, sosiologis maupun aspek-aspek lainnya. Disamping penelaahaan oleh para pakar, utusan komunitas dan dari Kementerian/Lembaga terkait agar adanya ‘Hari Bersepeda Nasional’ dapat terwujud sesuai keinginan dan ciat-cita seluruh elemen masyarakat dan kedepannya memiliki nilai manfaat yang besar untuk pembangunan olahraga khususnya dan pembangunan nasional umumnya.
Besarnya animo masyarakat terhadap olahraga bersepeda sudah terlihat sejakan digulirkannya program unggulan Kemenpora, yaitu Gowes Pesona Nusantara (GPN). Perhelatan GPN dibawah paying Gerakan Ayo Olahraga menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat bersepeda di Tanah Air.
Melalui gerakan #AyoOlahraga sebagai upaya penyadaran masyarakat akan pentingnya aktivitas fisik dan olahraga bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran masyarakat, menuju terwujudnya masyarakat sehat,bugar, produktif, membangun karakter bangsa dan penumbuhan budaya olahraga serta upaya mengisi waktu luang guna mencegah bahaya destruktif.
Hal ini sekaligus menjawab adanya inpres No. 1/2017 tentag GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang berkaitan dengan Nawa Cita ke-9 yaitu ‘Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial melalui kebijakan, memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga’, dimana bersepeda dapat menjawab Nawa Cita tersebut.
Gelaran GPN yang diprakarsai Kemenpora dimulai pada 13 Mei 2017 yang secara serempak dilaksanakan pada titik-titik terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seperti di titik 0 (nol) bagian barat Indonesia yakni Kota Sabang (Aceh), Kabupaten Belu (NTT), Kabupaten Tarakan (Kaltara), serta titik nol di Kota Marauke (Papua) dan akan mencapai titik akhir pada 19 November di Kota Sragen (Jateng), dengan total melewati 90 kabupetan/kota di Indonesia.
Semula GPN ditargerkan diikuti 1000 hingga 1500 peserta saja dalam setiap eventnya, namun kenyataannya jumlah tersebut membludak hingga menembus tiga hingga empat kali lipat dari target, bahkan ada yang mampu menembus 21 ribu peserta.