CIPANAS, Indotimes.co.id – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah mempersiapkan rangkaian evaluasi untuk mempersiapkan program kerja yang akan dilakukan demi meraih hasil yang maksimal pada tahun 2018 ini.
Demikian ditegaskan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi seusai membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kepegawaian di Lingkungan Kemenpora Tahun 2018 di Grand Ballroom Hotel Yasmin Cipanas, Puncak, Jawa Barat, Jumat (19/1) malam.
Menurut Imam dalam Rakornis tersebut akan membedah permasalahan-permasalahan yang terjadi di setiap satuan kerja di lingkungan Kemenpora.
Imam menjelaskan pihaknya ingin pertemuan tersebut bisa meghasilkan evaluasi yang maksimal demi memberikan program yang berkualitas untuk negara.
“Semua pejabat Kemenpora kumpul melakukan refleksi dan evaluasi tahun anggaran tahun 2017 dan resolusi serta rencana tahun 2018 dan ini banyak dapat arahan umum yang nantinya berkumpul sesuai satuan kerja,” kata Imam.
Sebagai aparatus sipil negara (ASN), menurut Iman jajaran Kemenpora terus mengabdi dan berjuang untuk masyarakat karena pihaknya ingin memberikan yang terbaik untuk olahraga dan pemuda. Tentunya semua usaha dan ikhtiar dilakukan dengan percepatan perubahan sesuai aturan.
“Beberapa terobosan sudah kita lakukan di Januari 2018 ini, pertama pemberian honor yang merupakan hal baru yang terjadi dan ini memberi harapan dan kegembiraan kepada atlet bahwa mereka aset negara dan dibantu untuk diberikan masa depan oleh pemerintah. Lalu kami juga mengesahkan atlet menjadi ANS/PNS dan menjadi tanda atlet kini harus berfikir apa yang bisa diberikan kepada negara dan bangsa, tentu prestasi,” jelas Imam.
Dengan kondisi inilah, Imam berharap ke depan jajaran ASN Kemenpora fokus kepada penyelenggaraan Asian Games demi sukses prestasi dan membantu percepatan dan pendampingan atlet.
“Kita ingin Asian Games 2018 dan Asian Para Games bisa sukses, Kemenpora dalam hal ini siap memberikan pendampingan atlet tanpa henti,” tambah Imam.
Optimis Bebas Disclaimer
Pada kesempatan itu Imam juga menegaskan Kemenpora optimis pada tahun ini bisa bebas dari status disclaimer atau tidak menyatakan pendapat dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), usai melakukan evaluasi secara menyeluruh.
Imam mengaku pihaknya sangat serius untuk memperbaiki jalannya proses kerja aparatur negara di Kementeriannya demi memperbaiki status penilaian dari pihak BPK dari sisi keuangan.
“Saya perintahkan aparatur sipil negara di Kemenpora untuk melakukan yang terbaik, mau untuk akomodatif sesuai permintaan BPK, ini penting karena akan menjadi kebutuhan BPK dalam hal pemantauan,” kata Imam.
Terkait hal itu pihaknya telah
melakukan pembenahan pada tahun 2017 untuk memperbaiki jalannya proses keuangan di Kemepora, dan telah melakukan sikap tegas.
“Saya telah menerapkan sistem tegas dengan menghukum beberapa pegawai di Kemenpora yang terbukti melakuka kesalahan, salah satunya beberapa asisten deputi saya ganti,” tegas Imam
Sebagaimana diberitakan berdasarkan laporan BPK terkait Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun 2016, Kemenpora masuk dalam kategori status disclaimer atau tidak menyatakan pendapat.