JAKARTA, Indotimes.co.id – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sudah mempersiapkan langkah cepat dan mulai menelusuri potensi peluang emas di Asian Games 2018 mendatang. Langkah ini diperlu dilakukan, mengingat Kontingen Indonesia di targetkan bisa masuk 10 besar pada pesta akbar olahraga se-Asia tersebut.
Hal tersebut dikatakan Plt Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Yuni Poerwanti saat membuka pelatihan sport journalist dengan tema “Menuju Sukses Prestasi Pada Asian Games 2018” di Jakarta, Rabu (25/10).
Menurut dengan diterbitkannya Perpres Nomor 95 Tahun 2017 per 19 Oktober lalu, menurut Yuni menjadi tugas berat pihaknya, dimana salah satu langkahnya dengan mulai memetakan peluang emas di Asian Games (AG) 2018.
Untuk itulah Yuni Poerwanti sudah mempersiapkan langkah cepat dan mulai menelusuri potensi peluang emas di Asian Games 2018. “Kami mendapat tugas mengurus kebutuhan atlet selama persiapan sekaligus memetakan kekuatan Indonesia pada Asian Games 2018 mendatang,” ujar Yuni yang didampingi Sekjen PWI Pusat Hendry Ch Bangun dan Ketua SIWO PWI Pusat Raja Parlindungan Pane.
Yuni menjelaskan dari hitungan sementara, 462 emas yang ditawarkan di multieven elite Asia dari 40 cabang olahraga (cabor) tersebut, dirinya mengestimasi minimal 12 emas bisa dikoleksi.
Ke-12 cabang itu dari cabang olahraga bulu tangkis (2 emas), Bridge (2 emas), Canoe (1 emas), Jet Ski (2 emas), Paragliding (2 emas), Wushu (1 emas), Sport Climbing (1 emas), Taekwondo (1 emas).
Lebih lanjut ditegaskannya, atlet tidak boleh lengah dalam mewujudkan perhitungan emas in, apalagi Indonesia mendapat tugas sebagai penyelenggara. “Jika lengah, kita termasuk tidak punya passion untuk menjadi orang yang menjaga harkat dan martabat bangsa karena ujung tombak dalam hal prestasi adalah cabor. Kami akan terus ikuti dan akan dukung keuangan yang dibutuhkan cabor,” tutur Yuni.
Tercatat estimasi emas tersebut masih hitungan sementara, karena dalam estimasi itu baru satu cabang olahraga Olimpiade masuk, yaitu bulutangkis. dan langkah kedepan, nantinya pihak Kemenpora akan mendiskusikan ulang dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI), dimana dari pertemuan tersebut diharapkan ada cabang olahraga yang diusulkan bisa berpotensi hasilkan emas.
“Kemenpora juga akan undang perwakilan cabang olahraga untuk berbicara terkait persiapan menyiapkan atlet. Rencananya minggu depan. Dengan munculnya perpres baru, ujung tombak prestasi adakah cabor. Dalam pertemuan nanti juga rencananya ada perjanjian tertulis antara cabor dengan Menpora,” pungkas Yuni.