JAKARTA, Indotimes.co.id – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan menunda Surat Keputusan (SK) pengangkatan atlet angkat besi nasional Deni sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pengawai Negeri Sipil (PNS). Hal itu dilakukan Kemenpora, menyusul kasus poligami yang dialami lifter asal Jawa Barat tersebut.
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto,di Jakarta, Rabu (31/1) mengatakan meski yang bersangkutan sudah melakukan permohonan maaf secara tertulis, Kemenpora tetap akan memberikan sebuah sanksi kepada Deni sebagai langkah efek jera.
Menurut Gatot seharusnya 137 atlet berprestasi, termasuk Deni akan mendapatkan SK Pengangkatan PNS per 1 Mei 2018 mendatang. Namun khusus Deni, rencana pengangkatan tersebut di tunda sementara, yakni dalam kurun waktu satu tahun kedepan.
“Tidak ada halangan untuk tetap pelatnas. Tapi kalau dari aspek pengusulan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) nya, terpaksa kami usulkan kepada Pak Menteri untuk ditunda (selama satu tahun -red),” ujar Gatot, yang didampingi Wakil Ketua PB PABBSI, Joko Pramono.
Gatot menegaskan keputusan ini bagian dari janji dan komitmen kami, setinggi apapun prestasi, nomor satu adalah etika dan kepribadian. “Karena kalau kami membiarkan besok Mei tetap diusulkan, sama saja Kemenpora tidak memberikan efek jera,” ungkap Gatot
Sementara itu Wakil Ketua Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) Joko Pramono mengimbau masalah Deni jangan dibesar-besarkan dan bukan menjadi sebuah konsumsi publik.
PB PABBSI saat ini tengah membantu menyelesaikan kasus tersebut dengan cara terbaik kepada kedua belah pihak. Upaya ini dilakukan agar jangan sampai menggangu persiapan Deni dalam menjalani Pelatnas Asian Games 2018.
Joko menambahkan bahwa masalah Deni dan istri merupakan persoalan internal di tubuh keluarganya. Meski begitu, PB PABBSI tidak akan melakukan sanski tegas terhadap lifter yang diproyeksikan emas pada Asian Games 2018 ini.
“Kalau Deni macam-macam, kami sudah tegaskan kalau ngaruh ke latihan maka kamu berkorban dua kali. Dia ini kuda hitam yang kita harapkan emas di Asian Games,” jelasnya.
Peraih medali emas SEA Games Kuala Lumpur 2017 pun sudah memberikan klarifikasi soal tuduhan perselingkuhan yang diungkapkan istrinya, Wiwi Sofianty dan viral di media sosial.
Deni juga turut mengirimkan permohonan maaf kepada Menpora Imam Nahrawi ihwal masalah pribadinya itu. Hal tersebut ditujukan agar statusnya sebagai CPNS tidak dihanguskan pemerintah dalam hal ini Kemenpora.