JAYAPURA, Indotimes.co.id – Jelang perhelatan akbar PON XX Papua yang resmi akan dibuka pada 2 Oktober 2021, cabang olahraga (cabor) sepatu roda menjadi buah bibir. Lumrah karena megahnya venue sepatu roda terbaru, ‘Klemen Tinal Roller Sport Stadium’ yang membanggakan warga Papua khususnya dan umumnya seluruh atlet dan keluarga sepatu roda.
Venue yang berdiri di atas tanah sekitar 1 hektar lebih di Bumi Perkemahan Pramuka Cenderawasih atau Buper Waena ini awalnya digagas oleh Mendiang Klemen Tinal yang kala itu menjabat sebagai Wakil Gubernur Papua dan juga Ketua Umum PB Perserosi.
Setelah digagas akhir 2019 guna pelaksanaan PON XX Papua, pembangunannya lantas mulai dilakukan sejak awal 2020 berdasarkan Inpres Nomor 1 tahun 2019 dengan kontraktor yang cukup mumpuni.
Alhasil, venue pun siap dipakai pertama kalinya cabor sepatu roda di PON XX Papua yang akan mulai digelar berbarengan dengan peresmian Klemen Tinal Roller Sport Stadium pada Minggu (27/9) hingga 3 Oktober mendatang.
Banyak orang terkagum-kagum dengan venue sepatu roda ini. Apalagi komunitas sepatu roda yang lebih mengerti bagaimana standard venue yang benar. Yonas Randan Buak, Kepala Panitia Cabor Sepatu Roda PON XX Papua menyatakan venue ini juga merupakan salah satu kebangkitan sepatu roda Papua.
“Kita diuntungkan dengan Mendiang Pak Klemen Tinal yang memang selalu mendorong agar pembangunan venue ini bisa segera dikelarkan. Beliau benar-benar penyemangat tak cuma untuk pembangunan, tapi juga semangat atlet dan suksesnya PON XX Papua ini,” jelas Yonas kepada di sela-sela kesibukannya mengurus segala keperluan di venue, Jumat (24/9).
Menurut Yonas, karena venue ini sudah ditetapkan sebagai yang terbaik di Indonesia dan Asia Tenggara, bahkan menjadi yang terbaik kedua di Asia (yang pertama di China) oleh Federasi sepatu roda dunia, Pengprov Perserosi Papua lantas mengusulkan agar nama venue yang semula adalah Roller Sport Stadium Papua Bangkit dirubah menjadi ‘Klemen Tinal Roller Sport Stadium’.
“Kami sangat menghormati Mendiang Klemen Tinal. Pak Klemen adalah orang yang sangat besar jasanya untuk sepatu roda di Papua. Perhatiannya kepada atlet di Papua dan bahkan atlet sepatu roda seluruh Indonesia sangat luar biasa. Karena itu, untuk menghormati dan mengenang jasa beliau, sangat layak kalau nama venue sepatu roda ini memakai nama beliau,” ungkap Yonas.
Karena masih dalam masa pandemi, Kemenkes sudah menetapkan agar protokol Kesehatan harus tetap dijalankan selama gelaran PON XX Papua. Karena itu, menurut Yonas, kapasitas 650 untuk venue ini diharapkan akan terisi oleh siapa pun yang beruntung sudah mengklik pada link untuk menonton sepatu roda yang sudah disebar.
“Tiket memang tidak dijual karena in ikan murni non-komersial, tapi karena Papua ini digadang sebagai kota olahraga, kami tetap membuka kesempatan kepada warga sekitar untuk menonton, terpenting mereka sendiri sudah mendaftar. Kan juga ada keluarga atlet dan pejabat daerah yang diundang sehingga kami berharap venue bisa diramaikan penonton. Terpenting prokes dengan masker, jaga jarak harus selalu diingat,” jelas Yonas pula.
Pusat Latihan Sepatu Roda Nasional
Saat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy melakukan kunjungan untuk meninjau sejumlah venue di Papua, dua pekan lalu, ia pun terkagum-kagum dengan venue akbar ini.
Menko PMK mengatakan kalau venue sepatu roda ini sudah menjadi yang terbaik se Asia Tenggara dan kedua di Asia, setelah China, harusnya ini menjadi pemicu bagi para atlet sepatu roda. Ia juga berharap usai PON nanti venue ini bisa dimanfaatkan sebagai tempat pelatihan dan penempatan atlet-atlet sepatu roda dari seluruh Indonesia.
“Menyiapkan tempat ini kan tentu tak main-main. Jadi memang sebaiknya usai PON nanti bisa jadi pusat latihan dan pusat latihan para atlet sepatu roda di Indonesia. Yang terpenting lagi, bagaimana caranya para atlet harus mencetak prestasi lebih dan lebih lagi sesuai dengan tingkat venue yang sudah kelas internasional,” tandasnya.
Detje Ahmad Nursyamsi, Official Speaker Sepatu Roda PON XX Papua, yang juga pemilik Klub Sepatu Roda Balance di Bandung pun menyatakan rasa bangganya melihat mewahnya Klemen Tinal Roller Sport Stadium ini. Mantan atlet sepatu roda di era 90-an ini mengatakan venue sepatu roda di Jayapura ini memang sangat membanggakan.
Detje berharap venue keren ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh seluruh komunitas sepatu roda di Papua hingga seluruh Indonesia.
“History venue in ikan kita tahu bersama merupakan perjuangan almarhum Bapak Klemen Tinal. Jadi, sebaiknya kita jaga bersama dan manfaatkan sebaik-baiknya. Papua punya potensi mencetak atlet-atlet sepatu roda hebat dengan modal venue megah ini. Dan, saya harapkan setelah PON banyak manfaat juga bisa dipetik dari venue keren ini khususnya untuk pembinaan dan prestasi atlet,” pungkas Detje.