Komarudin Simanjuntak , Siap Kembalikan Kejayaan Tinju Amatir Indonesia

, Inotimes.co.id – Ketua Umum Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) periode 2020-2024, Mayjen (Purn) Komarudin Simanjuntak bertekad akan mengembalikan kejayaan tinju amatir Indonesia.

Hal tersebut ditegaskan Komarudin seusai terpilih menjadi orang nomor satu di induk organisasi tinju amatir di Tanah Air, pada Musyawarah Nasional (Munas) Pertina yang berakhir pada Kamis (31/12) dini hari.

Mantan Pangdam Udayana , menggantikan Ketua Umum PP Pertina sebelumnya Irjen Pol Johny Asadoma, mengatakan tugas utamanya adalah membawa PP Pertina mampu melahirkan para petinju terbaik Indonesia yang mampu mencapai membanggakan di level internasional.

“Dulu kita punya petinju tangguh yang telah mengikir prestasi internasional seperti Syamsul Anwar Harahap, Ellyas Pical, Albert Papilaya, Pino Bahari, La Paena Masara dan lain-lainnya. Makanya, saya ingin mengembalikan marwah tinju era-80an,” kata lulusan Akmil 1985 ini.

Menurut mantan Ketua Pengprov Pertina Kalimantan Selatan (Kalsel) ini, untuk mengembalikan kejayaan tinju amatir Indonesia, dirinya akan menjalankan lima misi.

Baca Juga:  Calonkan Diri Jadi Ketum , Erick Thohir: Butuh Nyali Bersihkan PSSI

Pertama, membenahi sarana dan prasarana tinju yang ada di pusat dan daerah. Kedua, membenahi organisasi dengan menempatkan orang yang cocok di bidangnya. “Mustahil kita bisa maju jika menempatkan orang yang kurang tepat di bidangnya. Istilahnya, The right man on the right place harus diutamakan,” jelasnya.

Kemudian ketiga, memprioritaskan pembinaan petinju usia dini mengingat minimnya petinju generasi penerus saat ini. “Perlu disiapkan pembinaan petinju usia dini bekerjasama dengan pendidikan. Semua Ketua Pengprov Pertina harus aktif dan punya prinsip PDUB (Pukul Dulu Urusan Belakang). Potensi tinju Indonesia sangat besar,” tambahnya.

Keempat, menambah frekuensi pertandingan minimal 15 dalam setahun. Atau menggelar pertandingan dalam tiga zona dimana pemenang masing-masing zona akan dipertemukan untuk mencari petinju terbaik. “Pemilihan petinju harus berdasarkan prestasi yang tercatat dalam buku rekornya. Itu saya garansi. Kedekatan tidak akan berlaku,” tegasnya.

Baca Juga:  Siwo Sport Jurnalis Camp Kembali Digelar

Kelima, di era 4.0 ini semua serba cepat dan terukur. Makanya, pembinaan tinju yang akan disusun 4 tahun ke depan harus melibatkan sport science.

Selain fokus pada bidang pembinaan, Komarudin juga berjanji akan kembali menggairakan berbagai kejuaraan tinju amatir di Tanah Air, seperti Kejuaraan Tinju Amatir Internasional Piala .

Menurutnya ajang kejuaraan bergengsi tinju amatir di Indonesia ini, yang dihelat setiap dua tahun sekali akan terus diadakan. PP Pertina akan menjadikan Piala Presiden ini ajang uji kemampuan para petinju amatir terbaik Indonesia di level internasional.

Dimana petinju yang akan diturunkan adalah para petinju terbaik dari hasil pembinaan yang akan dijalankan baik oleh Penprov-Pengprov maupun PP Pertina sendiri.

Komarudin Simanjuntak mengungkapkan keterlibatan dirinya dalam dunia tinju amatir selama ini, bukan berangkat dari seorang petinju. Namun, berangkat dari kegemarannya akan olahraga adu jotos di atas ring itu, sejak duduk dibangku SMP hingga menjadi prajurit TNI.

Baca Juga:  BNI-MedcoEnergi International Tennis M25K Seri III: Christo dan Rifqi Fitriadi Melaju ke Babak Kedua

“Saya itu sejak SMP sudah gila nonton tinju. Hobi nonton tinju ini semakin tak bisa lepas tatkala dapat mertua yang juga punya hobi sama. Klop dah. Kita selalu saling mengingatkan kalau ada jadwal pertandingan tinju yang disiarkan televisi lokal maupun luar,” ungkap pria kelahiran Pematang Siantar 10 Januari 1960 ini.

Bahkan ketika dia bertugas sebagai Danrem 101 Antasari di Banjarmasin Kalimantan Selatan, dia pernah menggelar pertandingan tinju diatas Sungai Martaputara, yaitu diatas tongkang besar kala itu. Didaerah ini pula Komarudin dipercaya menjadi Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Pertina Kalimantan Selatan.

“Intinya saya ingin Indonesia kembali memiliki para petinju terbaik yang pernah mengukir prestasi membangakan di level internasional, seperti pada era tahun 80-an,” tandasnya.