JAKARTA, Indotimes.co.id – Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) PSSI mengumumkan daftar calon sementara Ketua Umum (Ketum), Wakil Ketua Umum (Waketum), dan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI periode 2019-2023. Dari 11 calon Ketum hanya 8 calon yang lolos, sedang untuk calon Waketum hanya 13 calon yang lolosd ari sebelumnya 21 calon yang mendaftarjan diri.
Pengumuman KP dan KBP PSSI dilakukan di Kantor PSSI, kawasan FX Plaza, Senayan, Jakarta, Kamis (10/10) petang. Ketua KP, Syarif Bastaman kepada awak media, dalam keterangannya, mengatakan pihaknya telah melakukan verifikasi terhadap 11 calon Ketum, namun hanya delapan calon yang memenuhi syarat dari KP dan KBP. Sedangkan tiga di antaranya tidak lolos verifikasi.
“Bagi tiga calon Ketua Umum yang tidak lolos dalam verifikasi, mereka bisa mengajukan banding kepada KBP. Karena ketiga calon ini hanya tidak memenuhi syarat secara administrasi saja,” ujar Syarif Bastaman.
Menurutnya KP sudah mengecek formulir yang telah masuk, pertama dari KBP 1, KPB 2, dan KBP 3, ketiganya itu merupakan dukungan dari voters PSSI. Selain itu pihaknya juga mengecek data base PSSI ada 190 voters dan itu yang berhak memberi dukungan kepada para caketum dan cawaketum yang bersangkutan.
Adapun delapan calon ketum PSSI yang lolos verifikasi adalah, Avent Hinelo, Benhard Limbong, Benny Erwin, Fary Djemy Franvis, La Nyalla Mattalitti, M. Iriawan, Rahim Soekasah, dan Vijaya Fitriyasa. Sedanya calom yang tidak lolos adalah, Arif Putra Wicaksono, Sarman El Hakim dan Yesyasa Oktavianus.
Untuk calon Waketum, menurut Syarif Bastaman hanya 13 yang lolos verifikasi. Sebelumnya, ada 21 bakal calon. Ada enam calon yang tidak lolos dan tidak boleh banding. Sementara, dua bakal calon masih boleh mengajukan banding.
Ke-13 calon Waketum yang lolos verifikasi adalah, Avent Hinelo, Benny Erwin, Cucu Soemantri, Djamal Aziz, Doly Sinomba Siregar, Esti Puji Lestari, Hasnuryadi Sulaiman, Hinca Panjaitan, Iwan Budianto, Jackson Kumaat, M. Kusnaeni, Tri Goestoro, dan Vijaya Fitriyasa.
Sementara untuk calom waketrum yang tidak lolos verifikasi, namun boleh mengajukan banding adalah, Doni Setiabudi dan Yesayas Oktavianus. Sedang untuk calon waketum yang tidak lolos verisikasi dan tidak boleh banding terdiri dari, Ahmad Riyadh, Augie Bunyamin, Budi Setiawan, Gusti Randa, Sali Akya, dan Wadi Ashari Siagian.
“Mereka masih kami tunggu untuk melakukan banding. Tapi kalau yang tidak banding, saya rasa mereka tidak serius untuk maju, karena mereka memang dicalonkan tapi, mereka tidak melanjutkan itu,” ungkap Syarif Bastaman.
Terkait hal tersebut, lanjut Syarif Bastaman KP dan KBP menunggu para calon ketum dan waketum yang tak lolos untuk mengajukan banding sampai 16 Oktober 2019 mendatang.
“Untuk banding silahkan dilaporkan ke KPB sampai dengan tanggal 16 Oktober dan kami baru bisa mengumumkan daftar calon tetap sekitar 19 Oktober 2019,” tandas Syarif Bastaman.
Sementara untuk calon anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, dari 91 nama mendaftar, yang lolos 70 nama, sisanya 20 nama tidak lolos dan tidak boleh banding, 1 tidak lolos tapi boleh banding.
“Yang tidak lolos ada yang pencalonannya tidak dikonfirmasi, didukung tapi tidak bersedia memberikan formulir A1 dan A2 dan tidak bersedia memenuhi persyaratan. Mereka yang tidak lolos tapi boleh banding hanya kekurangan administrasi.” imbuh Syarif Bastaman
Syarif Bastaman menambahkan pada umumnya yang tidak lolos karena terganjal statute PSSI, terutama masa kerjanya di PSSI. Tentunya KP tidak mau kompromi terhadap statute tersebut. Ada juga yang tidak lolos dan tidak bisa banding karena syarat faktor usia minimal 30 tahun.
Selain itu merujuk pada pasal 7 Statuta PSSI, para calon Exco PSSI yang berstatus ASN (Aparatur Sipil Negara) dan anggota legislatif harus memberikan tambahan surat pernyataan netralitas dan bebas dari unsur politik jika nantinya menjabat sebagai pengurus PSSI.
Komite Banding Pemilihan bekerja hingga 16 Oktober 2019. Kemudian Komite Pemilihan bakal menetapkan daftar calon tetap Exco PSSI pada 19 Oktober.
“Setelah itu masuk masa kampanye. Kami sudah agendakan ada debat kandidat untuk Ketua Umum dan sebelumnya ada diskusi. Kami merasa publik perlu tahu apa yang akan dikerjakan pimpinan PSSI ke depannya,” pungkasnya.