JAKARTA, Indotimes.co.id – Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi Daerah Khusus Jakarta (KONI DK Jakarta) bersama cabang olahraga (cabor) berkomitmen untuk terus bersinergi. Komitmen ini untuk meningkatkan prestasi membanggakan para atlet diajang event nasional maupun internasional.

Pasca pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XXI/2024 di Aceh-Sumut, KONI DK Jakarta langsung bergerak melakukan evaluasi dan pemetaan kekuatan untuk mengharumkan nama Jakarta.

Ketua Umum KONI DKI Jakarta, Hidayat Humaid mengatakan bahwa sinergi antara KONI dan cabor untuk meningkatkan prestasi.

“KONI dan cabor berkomitmen untuk mengharumkan nama Jakarta,” ujarnya dalam siaran pers acara Media Gathering bersama wartawan di Gedung KONI DK Jakarta, Jalan Tanah Abang I, Jakarta Pusat, Jumat (20/12).

Menurut Hidayat persaingan prestasi atlet antar daerah akan semakin ketat. Karena itulah sinergi KONI DK Jakarta dan cabor menjadi. kekuatan pencapaian prestasi Jakarta ke depan yang lebih membanggakan. “Sinergi ini untuk bahu membahu dalam mewujudkan prestasi yang maksimal,” tegasnya.

Hidayat juga mengucapkan terima kasih kepada Pemprov DK Jakarta, Dispora, DPRD DKI! dan BUMD serta seluruh masyarakat ibu kota yang terus mendukung prestasi atlet.

Seperti diberitakan KONI DK Jakarta juga bersinergi dengan BUMD pada Kamis (19/12). Perusahaan daerah bersama KONI telah menandatangi nota kesepahaman atau MoU untuk menyalurkan atlet peraih emas di PON Aceh-Sumut bekerja di BUMD.

“BUMD yang telah meneken MoU adalah PAM Jaya, Bank DKI, Jakpro, Ancol, Pasar Jaya, TransJakarta, Paljaya, Sarana Jaya dan Dharma Jaya.

“Kolaborasi dan sinergi antara BUMD dan KONI bisa menambah motivasi para atlet untuk terus berjuang dan berprestasi,” tegas Sekum KONI DK Jakarta, Aminullah.

Menurut Aminullah, selain dengan BUMD, KONI juga berkolaborasi dengan beberapa universitas di Jakarta. Universitas tersebut nantinya akan memberikan beasiswa kepada para atlet yang berprestasi.

Sementara itu Wakil Ketua Umum III KONI DKI Jakarta yang juga CdM Aceh-Sumut Fatchul Anas melanjutkan, sinergi berkelanjutan dengan cabor, BUMD dan universitas adalah tugas utama KONI dalam membina atlet.

Nanti kata Fatchul, PON ke-XXII akan digelar di NTB dan NTT pada tahun 2028.

“Pastinya KONI dan cabor akan terus berjuang maksimal. Dengan pembinaan ini, KONI berharap dapat terus menginspirasi generasi muda untuk berprestasi di bidang otahraga dan mengharumkan nama bangsa,” pungkasnya.

256 Atlet Peraih Emas

Diajang PON XXI Aceh-Sumut, 256 atlet asal Jakarta berhasil meraih medali emas. Dari jumlah tersebut tercatat ada 78 atlet usia pelajar, 83 atlet usia kuliah dan 95 atlet berpotensi kerja.

Seperti diberitakan, para atlet, pelatih dan asisten pelatih (aspel) peraih medali PON sudah mendapatkan bonus dari Pemprov DKI Jakarta.

Selain atlet, pelatih dan aspel, cabor atau pengurus provinsi (pengprov) yang menjadi juara umum juga mendapatkan bonus dana pembinaan.

Pemberian bonus diberikan langsung oleh Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi di Balai Agung, Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (9/12).

Total bonus yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk atlet, pelatih, aspel dan pengprov (cabor) kurang lebih sekitar Rp370 miliar.

Dari 1.040 nomor pertandingan di PON Aceh-Sumut, Kontingen DKI Jakarta meraih 479 medali yang terdiri dari 184 emas, 150 perak, dan 145 perunggu. Jumlah peraihan medali tersebut meningkat 65,7 persen dan lebih besar dari PON ke-XX di Papua yang hanya mendapatkan 301 medali.

Selain medali, untuk jumlah cabang olahraga (cabor) yang meraih juara umum juga meningkat. Di PON Aceh-Sumut, ada 19 cabor dari DKI Jakarta yang meraih juara umum sedangkan di Papua hanya 4 cabor.

Dari 19 cabor yang juara umum, mayoritas pada nomor olimpiade dengan menyabet 84 emas.

Para atlet DK Jakarta juga membuat kejutan saat PON Aceh-Sumut dan ada sekitar 19 atlet. Jakarta berhasil pecah rekor nasional. Para pemecah rekor itu yakni:
Para atlet peraih medali emas individu akan mendapatkan bonus Rp400 juta, pelatih Rp240 juta dan aspel Rp120 juta. Lalu, peraih emas pasangan untuk atlet Rp400 juta, pelatih Rp240 juta dan aspel Rp120 juta.

Peraih emas beregu untuk atlet Rp280 juta, pelatih Rp320 juta dan aspel Rp160 juta. Untuk atlet peraih perak individu Rp200 juta, pelatih Rp120 juta, aspel Rp60 juta.

Atlet peraih perak pasangan Rp200 juta, pelatih Rp120 juta, aspel Rp60 juta. Atlet peraih perak beregu Rp140 juta, pelatih Rp160 juta, aspel Rp80 juta. Sementara itu, atlet peraih perunggu individu Rp100 juta, pelatih Rp60 juta, aspel Rp30 juta.

Atlet peraih perunggu pasangan Rp100 juta, pelatih Rp60 juta, aspel Rp30 juta. Atlet perunggu beregu Rp70 juta, pelatih Rp80 juta dan aspel Rp40 juta.

Sementara itu, berdasarkan data KONI OKI Jakarta, 19 cabor atau pengprov yang menjadi juara umum yaitu, sepatu roda, terbang layang, renang artistik, atletik, bisbol, berkuda, dan biliar lalu bola basket 5X5 putra-putri, bola tangan, catur, bridge, e-sport, gotf, judo, karate, korfbatl, kurash serta tenis meja.

“Bahkan banyak Atlet DKI Jakarta pecahan Rekor PON 2024, yaitu dari Cabor Atletik, Akuatik/renang, Selam, Ski Air, Menembak,” jelas Sekum Aminullah lagi.

Ke-19 pengprov sudah mendapatkan bonus dari Pemprov DKI Jakarta yakni Akuatik, Atletik, Perbasasi, Pordasi, POBSI, Perbasi, ABTI, Gabsi, Percasi, ESI, PGI, PISI, Forki, PKSI, Ferkushi, PRUI, Persani, Porserosi dan PTMSI.

Sementara untuk cabor atau pengprov yang meraih juara umum akan diberikan bonus Rp800 juta. Bahkan, atlet pemecah rekor juga ditambahkan bonus sekitar Rp80 juta.