JAKARTA, Indotimes.co.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengapresiasi pelaksanaan Virtual Wushu Championship (VWC) Seri II yang berlangsung 1-11 Desember 2020 . Langkah ini dinilai seiring dan sejalan dengan apa yang digariskan pemerintah yang menitikberatkan pembinaan sejak usia dini dan dilakukan terus-menerus secara konsisten.
“Apa yang dilakukan oleh PB WI seiring dan sejalan dengan apa yang digariskan pemerintah karena menitikberatkan pembinaan sejak usia dini dan dilakukan terus-menerus secara konsisten serta tidak pernah berhenti dalam situasi apapun,” kata Zainudin saat membuka secara resmi Virtual Wushu Championship Seri II dari Sitroom Lantai 9 Kemenpora, Senayan, Jakarta , Rabu (2/12) malam.
Menurut Zainudin, Virtual Wushu Championship ini menjadi misi yang mulia dan cukup menantang bagi PB WI karena mempersiapan pembinaan sejak usia dini, pembinaan usia muda. ” Saya kira itu juga yang diharapkan oleh pemerintah, tidak mungkin suatu prestasi dapat kita dapatkan tanpa melalui jenjang pembinaan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Zainudin, menegaskan semakin banyak melibatkan sasana-sasana yang tersebar di seluruh daerah, maka akan semakin banyak lagi talenta-talenta terjaring. “Sehingga stok atlet untuk mengisi atlet-atlet nasional dan para pelapisnya akan mudah didapatkan.Hal tersebut diperlukan dukungan dari berbagai pihak,” jelasnya pula.
“Oleh karena itu sekali lagi upaya-upaya ini perlu dukungan, maka KONI, Komite Olimpiade Indonesia, dan tentu Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan dukungan penuh kegiatan ini.Tetap bersemangat warga wushu dan berikan prestasi yang terbaik,” tandas menteri asal Gorontalo itu.
“Terima kasih PB WI tetap aktif walau di tengah-tengah pandemi, kita tahu tidak mudah untuk melakukan kegiatan. Tidak banyak cabang olahraga yang masih bersemangat untuk melakukan aktivitas olahraga, tetapi wushu punya inovasi dan kreatif,” tandas Zainudin.
Sebelumnya, Ketua Umum PB WI Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakan Virtual Championship Seri II tahun 2020 termasuk adanya nomor tradisional guna untuk menjaring sebanyak-banyaknya atlet wushu junior yang telah memiliki teknik dasar olahraga yang didapat dari berlatih di sasana-sasana mereka.
“Pembinaan cabang olahraga wushu harus dimulai dari usia dini, berjenjang dan terus menerus, tidak boleh dilakukan secara instan oleh karenanya PB Wushu Indonesia mencari bibit atlet langsung dari sumber-sumber pembinaan yaitu sasana-sasana di seluruh Indonesia walaupun dilakukan secara virtual,” kata Airlangga.
Airlangga Hartarto yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini juga menegaskan bahwa organisasi wushu terus saling bergandeng tangan dari pusat, daerah, serta tidak luppa menyampaikan terima kasih kepada para orang tua atlet yang terus setia memdampingi putra-putrinya agar terus berjuang mengharumkan nama bangsa.
“Di kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih atas suport dan dukungan para orang tua atlet yang selama ini telah mendampingi putra-putrinya berlatih dan berkompetisi. Kepada PB WI, Pengprov, Pengkab, Pengkot, serta seluruh sasana Indonesia marilah kita saling bergandeng tangan untuk bersama-sama dan bekerjasama untuk terus membina atlet,” ucapnya.
Virtual Wushu Championship (VWC) Seri II mempertandingkan kategori nasional dan internasional. Tercatat 7 negara, yaitu China, Singapura, Macao, Korea Selatan, Brunei Darussalam, Kazakhstan, dan Indonesia selaku tuan rumah.
PB WI menjafikan ajang ini untuk menjaring atlet terbaik dari hasil VWC Seti I dan Seri II. Sebelumnya pada VWC Seri I yang digelar 10-17 Oktober lalu, PB WI sudah menjaring 190 atlet dan pada Seri II ini kembali akan menjaring 190 atlet.
Nantinya, mereka akan diseleksi pada Sirkuit Wushu 2021 untuk mendapatkan 50 terbaik yang akan dimasukkan dalam pelatnas junior yang akan dipersiapkan untuk tampil pada event-event internasional.