La Nyalla Resmi Daftarkan Diri Jadi Calon Ketum PSSI

JAKARTA,Indotimes.co.id – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Nyalla Mahmud Mattalitti resmi mendaftarkan diri menjadi bakal calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027.

La Nyalla telah menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon Balon) Ketua Umum PSSI periode 2023-2027. Sekaligus menjadi balon Ketum PSSI yang pertama kali mendaftarkan diri.

La Nyalla Mattalitti tiba di Kantor PSSI di GBK Arena Senayan, Jakarta, pada Jumat (13/1) siang. La Nyalla menyerahkan langsung berkas pendaftaran dirinya sebagai bakal Calon Ketua Umum.

La Nyalla datang ke Kantor PSSI, didampingi oleh Presiden Persiba Balikpapan, Gede Widiade dan Bustami Zainudin.

“Sesuai dengan janji saya, hadir pada hari ini 13 Januari sesudah salat Jumat. Saya mendaftarkan diri di Kantor PSSI untuk mencalonkan sebagai calon Ketua Umum PSSI,” ujar La Nyalla, seusai menyerahkan berkas pendaftaran dirinya.

“Alhamdulillah sudah lengkap, kami sudah mendapatkan bukti semuanya lengkap. Saya didampingi oleh Calon Exco, Pak Gede Widiade dan Pak Bustami Zainudin,” tambah mantan Ketua KONI Jawa Timur itu.

Baca Juga:  Sukses Raih Dua Gelar di Swiss Open 2022, BNI Apresiasi Tim Bulutangkis Indonesia

La Nyalla mengaku mendapat dukungan dari dua voters PSSI yaitu Asprov Jatim dan Persela Lamongan. Meski baru dua, ia yakin bisa terpilih.

“Saya dari voters hanya dua, dari Jawa Timur sama Persela. Tapi ingat, soal dukungan itu hanya untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI, mencalonkan. Bukan dukungan itu berarti bahwa itu sudah mendapatkan pilihan dari voters,” tegasnya.

La Nyalla juga mengungkapkan dari grup-grup yang sudah memberi dukungan kepada salah satu calon, masih banyak yang dukung dirinya. “Dan itu kita buktikan nanti di dalam bilik. Kita tidak bisa buktikan dengan omongan,” tambahnya.

La Nyalla pun menjabarkan alasan dirinya kembali maju mendaftar sebagai calon Ketua Umum PSSI.

Memang La Nyalla sendiri bukan orang asing di tubuh PSSI. Sebab dirinya sempat terpilih Ketua Umum PSSI periode 2015-2019. Namun kemudian PSSI dibekukan Menpora Imam Nahrawi pada saat itu, hingga berujung sanksi FIFA.

Baca Juga:  Hasil IWF World Cup 2024, Tentukan Nasib Eko atau Ricko ke Olimpiade Paris

“Saya masih ingat sekali perjuangan PSSI mulai dari 2012 sampai 2015, yang mulai dari PSSI asli dan anggotanya palsu, kemudian saya membuat KPSI ( Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia) yang organisasinya palsu tapi anggotanya asli.”

“Kemudian di 2015 ada KLB, dari 107 voters, saya mendapatkan 94 voters dan sisanya untuk calon ketum lain yang jumlahnya ada sembilan atau sekian,” beber La Nyalla.

“Pada saat saya dilantik oleh FIFA, saat itu saya juga mendapatkan surat pembekuan dari Menpora (Imam Nahrawi).”

“Dari sinilah, berangkatnya berarti saya masih punya hutang untuk menyelesaikan tugas-tugas saya, yang dibawa oleh para voter yang meminta saya sebagai ketua umum 94 suara ini, akhirnya saya dalam tahanan bisa bebas murni, dan tidak terbukti apa yang dituduhkan kepada saya dan akhirnya saya menjadi Ketua DPD RI,” ungkap La Nyalla pula.

Baca Juga:  Lewati Rintangan Pertama, Persebaya Tundukan Persik 2-1

Sebelumnya La Nyalla juga sempat mencoba mencalonkan diri sebagai calon Ketua Umum PSSI pada periode 2020 lalu. Namun dia memilih mundur karena menilai sosok Mochamad Iriawan ( Ketum PSSI saat ini) lebih layak kala itu.

“Kemudian, pada saat itulah saya mau mencalonkan diri sebagai ketua PSSI, tapi karena di situ ada calon ketua pak Iwan Bule, saya anggap cukup kredibel pada saat itu, akhirnya saya tidak maju,” imbuhnya.

“Dan sekarang saya terpanggil, karena sudah waktunya kami melihat bahwa sudah waktunya saya harus membayar hutang saya, yang dulu saya diberi amanah oleh anggota PSSI para voter dari 94 itulah akhirnya saya sekarang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI,” tandas La Nyalla.

Seperti diketahui, PSSI akan memilih kepengurusan baru lewat Kongres Luar Biasa (KLB) pada Februari mendatang. Kongres ini dipercepat dari seharusnya November 2023 karena Tragedi Kanjuruhan, Malang.