JAKARTA,Indotimes.co.id – Penantian panjang mantan lifter nasional Lisa Rumbewas untuk merima medali perungu Olimpiade Beijing 2008 akhirnya terpenuhi. Dalam acara Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Awards 2017, Minggu (3/12) malam medali tersebut akhirnya disematkan kepada atlet angkat besi asal Papua oleh Ketua KOI Erick Thohir mewakili mewakili Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Lisa yang pada Olimpiade Beijing 2008 hanya menempati pringkat keempat kelas 53 kilogram putri, akhirnya diputuskan berhak atas medali perunggu, menyusul dicabutnya medali perunggu lifter putri Belarusia Nastassia Novikava yang terbukti positif menggunakan doping turinabol dan stanozol.
Medali itu akhirnya dikalungkan Lisa setelah menunggu sembilan tahun. Didampigi mantan Ketua KOI Rita Subowo, Ketua KOI Erick Thohir atas nama IOC mengalungkan medali kepada Lisa.
“Alhamdulillah hari ini juga Lisa Rumbewas mendapat perunggu setelah berjuang susah payah pada Olimpiade Beijing,” kata Erick, disela-sela acara.
Yang membahagiakan lagi, Lisa tak cuma berhak mendapat medali perunggu, karena pemerintah memberinya apresiasi bonus berupa uang. “Dan alhamdulillah dari pemerintah juga memberikan bonus dengan nilai Rp200 juta,” kata Erick.
Lisa sendiri kini tidak menjadi atlet lagi, dia kini membina para atlet angkat besi muda di Jayapura Papua. Dengan diraihnya medali perunggu Olimpiade Beijing 2008, sekaligus menjadikan Lisa secara beruntung meraih medali dalam tiga Olimpiade, yaitu medali perak di Olimpiade Sidney 2000 dan Olimpiade Athena 2004.
Pada kesempatan itu Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang diwakili oleh Sesmenpora Gatot S Dewa Broto memberikan bonus Rp 200 juta kepada Lisa. Bonus tersebut dikatakan Gatot sebagai bukti komitmen pemerintah kepada atlet berprestasi.
“Ini adalah bentuk komitmen pemerintah terhadap Lisa Rumbewas. Kebetulan ada momennya, yaitu dalam rapat koordinasi dengan KOI,” ujar Gatot.
Acara KOI Awards 2017 yang berlangsung di Hotel Sheraton Gandaria City Jakarta Selatan memberikan penghargaan kepada para pimpinan kontingen multi event, atau Chief de Mission. Yakni CdM Children of Asia Yakuts Rusia 2016, CdM Olimpiade Rio Brazil 2016, CdM Asian Beach Games Danang Vietnam 2016, CdM Winter Games Sapporo 2017, CdM Islamic Solidarity Games Baku Azerbaijan 2017 dan CDM SEA Games Kuala Lumpur Malaysia 2017.
Penghargaan juga diberikan kepada sejumlah atlet yang berhasil memecahkan rekor SEA Games 2017, di antaranya Hendro Yap yang memecahkan rekor jalan cepat 20km. I Gede Siman Sudartawa selaku pemecah rekor renang gaya punggung 50 meter. Juga, kepada peraih emas Olimpiade Rio 2016 Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir.
Pada kesempatan kali ini, KOI juga mengumumkan pembentukan Tim Indonesia. Tim ini terdiri dari tujuh atlet yakni Lilyana Natsir (Bulutangkis), Eko Yuli Irawan (Angkat Besi), Arki Dikania Wisnu (Basket), I Gede Siman Sudartawa (Renang), Deananda Choirunissa (panahan), Pungky Apresia (Voli), Hendro Yap (Atletik) dan Raphael Maritimo (sepakbola).
Pembentukan Tim Indonesia ini sebagai duta olahraga Indonesia untuk memperkenalkan atlet Indonesia yang nanti tampil di Asian Games maupun ajang multi event lainnya.