JAKARTA, Indotimes.co.id – Letjen TNI (Purn) Marciano Norman menyatakan kesiapannya menjadi Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat periode 2019-2023 mendatang menggantikan Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman yang akan mengakhiri masa jabatannya.
Dalam pemaparannya di hadapan perwakilan para pengurus cabang olahraga (cabor) dan KONI Provinsi di Jakarta, Senin (10/6) malam, Marciano Norman mengatakan menjadi pengurus cabang olahraga harus saling mengisi, KONI Pusat bukan kompetitornya Cabor, bukan kompetitornya KONI dearah (KONI Provinsi).
“Tanpa kerjasama, kita mustahil olahraga indonesia akan meningkat, kita selama ini punya prestasi luar biasa, Bukutanlgkis, Panahan, Angkat Besi yang selalu menyumbangkan medali di setiap event seperti SEA Games, Asian Games bahkan Olimpiade,” ungkap mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut.
Untuk itulah mantan Ketua Pengurus Besar Persatuan Taekwondo Indonesia (PB PBTI) ini mengajak pengurus cabor dan KONI provinsi meluangkan waktu untuk membahas niat tersebut bersama-sama.
“Jika Tuhan berkehendak dan merestui saya jadi Ketum KONI Pusat, saya akan memanggil semua cabor untuk berdiskusi dan menyepakati program menuju prestasi yang lebih baik. Tanpa kerja sama antara KONI dengan cabor, mustahil olahraga Indonesia bakal maju,” kata Marciano.
Marciano menambahkan Indonesia selama ini punya prestasi luar biasa, bulutangkis, panahan, angkat besi selalu menyumbangkan medali di setiap event seperti SEA Games, Asian Games bahkan Olimpiade.
Menurutnya potensi yang ada tersebut akan terus ditingkatkan, termasuk juga mendoronng terciptanya porestasi-prestasi level internasional hingga dunia dari cabor-cabor lainnya.
Marciano juga berjanji akan meningkatkan sarana dan prasarana olahraga di Tanah Air yang memiliki standar internasional, yang pemabngunannya berada dilingkungan sekolah-sekolah maupun di kampus. “Maaf, jangan sampai kesalahan kita waktu PON di Kalimantan Timur (2008), terulang lagi. Dana besar dikeluarkan untuk sarana tersebuit, namuni setelah PON berakhir sarana yang ada tidak dijaga dan digunakan,” ungkapnya.
Begitu juga dengan program pembinaan, Marciano Norman akan menitikberatkan pada standarisasi pembinaan. Dengan prioritas program pembinaan yang terencana dengan baik dan memiliki standar terbaik pula, maka prestasi olahraga Indonesiapun akan mencapai prestasi yang tertinggi.
Pada akhir pemaparannya, Marciano memastikan kepada perwakilan cabor dan KONI Provinsi untuk percaya kepada dirinya menjadi Ketua Umum KONI Pusat .
Lebih lanjut, Marciano mengklaim dirinya telah mendapatkan batas minimal untuk mencalonkan diri sebagai Ketua KONI Pusat yaitu dukungan 21 cabor dari 67 yang terdaftar. “Khusus untuk KONI Daerah, dari 34 yang tersebar di Indonesia, sebagian besar juga telah memberikan dukungannya kepada saya. Mudah-mudahan ini mendapatkan restu dari Tuhan, dan saya dapat memajukan olahraga Indonesia,” imbuhnya.
Majunya Marciano Norman sebagai bakal calon Ketua Umum KONI Pusat 2019-2023, menambah jumlah bursa calon Ketua umum KONI Pusat. Sejauh ini, sudah ada dua nama lainnya yang mengajukan diri untuk menjadi pimpinan pada Induk organisasi olahraga nasional tersebut, yaitu Wakil Ketua umum KOI dan mantan CEO Sriwijaya FC, Muddai Maddang dan Mayjen (Purn) TNI Hendardji Supandji.
Para calon Ketua Umum KONI Pusat ini akan bersaing dalam pemilihan yanga akan digelar dalam Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornalub) KONI 2019, pada Juli mendatang.