JAKARTA, Indotimes.co.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengapresiasi penyelenggaraan Wushu Festival (Wufest) Taolu Championship 2019. Kejuaraan ini sebagai pondasi utama lahirnya prestasi-prestasi olahraga wushu yang membanggakan di kemudian hari.
Hal tersebut disampaikan Zainudin Amali saat membuka festival tersebut di Wisma Serba Guna Senayan Jakarta, Jumat (20/12) malam. Didampingi Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) Airlangga Hartarto dan Ketum PWI Pusat Atal Sembiring Depari, Menpora mengharapkan festival olahraga semacam ini harus terus diadakan secara rutin sebagai wadah para atlet menimba ilmu dan mengembangkan kemampuannya.
“Pembinaan usia dini menjadi target kita.Tidak ada prestasi instan kita capai tanpa persiapan atlet sejak usia dini. Karenanya pemerintah mengapresiasi festival ini, karena tidak lama setelah SEA Games dengan prestasi emasnya, PB WI bersama SIWO Pusat langsung menyelenggarakan festival untuk memberikan lebih banyak pengalaman bertanding kepada para atlet junior,” kata Zainudin.
Menurut Zainudin Indonesia bangga memiliki bibit-bibit pewushu seperti saat ini, yang kelak akan menjadi atlet andalan Indonesia diberbagai event ineternasional, mengingat Indonesia sedang giat-giatnya bidang olahraga menjadi industri dan prestasi, menjelang biding Olimpiade 2032. Mudah-mudahan dengan adanya event ini, dunia tau bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah pesta olahraga sedunia seperti Olimpiade. “Prestasi di cabang beladiri ini perlu dijaga lantaran segudang medali disetiap single dan multieven selalu menaikkan bendera merah putih,” tambahnya.
Zainudin juga berharap kepada seluruh orang tua untuk tidak segan-segan mengajak putra putrinya masuk kedalam klub cabang olahraga seperti bulutangkis, sepakbola dan cabang beladiri wushu pada khususnya.
Ditempat yang sama, Ketua Umum PB WI Airlangga Hartato menyampaikan kegiatan festival ini perlu dukungan banyak untuk talenta baru. “PB WI butuh melakukan pencaringan atlet muda guna mencetak Edgar dan Lindswell yang dulunya mengikuti event junior yang nantinya menjadi atlet berprestasi lantaran ditempa saat usia remaja,”ujarnya.
Pada kesempatan itu, Menpora juga menyampaikan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menjadikan atlet wushu peraih emas SEA Games 2019 Filipina, Edgar Xavier Marvelo menjadi role model untuk kaum millenial dan kaum muda Indonesia.
Menurutnya Edgar bukan saja sosok atlet wushu yang begitu membanggakan, karena mendapatkan medali emas, namun lebih dari pada itu dia terus berjuang menyelesaikan tugas membela Merah Putih meskipun mendapatkan kabar duka ayahnya meninggal dunia. “Semoga dari festival ini lahir Edgar-Edgar baru yang terus mengharumkan nama bangsa,” tandas Zainudin.
Wufest Taolu Championship 2019 memperebutkan Piala Airlangga Hartarto dan Piala Ketum PWI Pusat, diikuti 382 atlet junior dari 28 sasana, belangsung pada 20-22 Desember 2019. Festival ini diikuti atlet-atlet junior dari sasana DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung dan Banten.
Acara pembukaan juga dimeriahkan atraksi wushu oleh Wushu Kid’s. Turut hadir Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, Staf Ahli Hubungan Kerjasama Kepemudaan dan Keolahragaan Chandra Bhakti, Stafsus Pengembangan dan Prestasi Olahraga M Nigara, Bapak Wushu Indonesia IGK Manila, serta perwakilan KONI dan NOC Indonesia.
Pada kesempatan itu diberikan pula bonus kepada para atlet wushu yang mengukir prestasi pada SEA Games XXX/2019 di Filipina. PB-WI memberikan bonus sebsra Rp 100 juta bagi peraih medlai emas, Rp 50 juta bagi peraih medali perak dan Rp 25 juta bagi peraih perunggu. Sementara pelatih dan manajer tim masing-masinh menerima bonus sebesar Rp 20 juta.