JAKARTA, Indotimes.co.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali secara resmi membuka Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) IX Tahun 2019 di GOR Pulogadung, Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (8/11) petang. Menpora berharap pemerintah daerah memberikan perhatian yang serius terhadap pembinaan olahraga di kalangan disabilitas.
“Even olahraga ini adalah bentuk nyata bahwa pemerintah memperlakukan secara sama baik yang disabilitas maupun tidak, dan prestasinya juga tetap kita harapkan. Karena dari, even ini diharapkan akan menjadi potensi untuk menjadi juara baik di tingkat nasional atau Internasional,” kata Zainudin yang didampingi Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta .
Menurut Zainudin, beberapa waktu lalu Indonesia menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018. Sebagai penyelenggara, Indonesia sudah bisa membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah yang baik.
“Namun harus diakui untuk prestasinya kita masih harus bersaing dengan negara-negara lain di Asia. Kita berharap pemerintah daerah memberikan perhatian yang serius terhadap pembinaan olahraga di kalangan disabilitas sehingga kegiatan-kegiatan paralympic seperti ini akan diikuti oleh seluruh provinsi dan semakin banyak cabang olahraga yang dipertandingkan,” ujarnya.
Zainudin menegaskan Kemenpora akan mendorong terus agar kegiatan seperti ini akan lebih banyak sehingga mereka punya kesempatan yang banyak untuk bisa berkreasi, beraktivitas dan menunjukkan prestasi membanggakan .
“Kita tahu selama ini, belum banyak memberikan perhatian kepada mereka dan sekarang ini pemerintah terutama dalam rangka pembangunan sumber daya manusia maka mereka menjadi bagian untuk program-program membangun sumber daya manusia,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu Menpora juga berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, yang bersedia menggelar kegiataan ini, yang semula akan dilaksanakan di Papua. Namun karena kondisi tidak memungkinkan, maka pelaksanaanya dipindahkan ke DKI Jakarta.
“Karenanya, atas nama Kementerian Pemuda dan Olahraga kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Gubernur dan seluruh jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dalam waktu singkat ditunjuk sebagai tuan rumah. Dan alhamdulilah Provinsi DKI Jakarta bersedia menyiapkan segala sesuatunya, termasuk sumber daya manusia yang membantu penyelenggaraan Peparpenas ke-9 ini,” ucapnya.
Menpora menambahkan, kegiatan ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan setiap dua tahun sekali. Peparpenas kali ini adalah Peparpenas yang ke-9 di tahun 2019. Ini berarti perjalanan olahraga paralympic untuk pelajar sudah berlangsung yang ke-9 kalinya. Karenanya pemerintah berkomitmen kegiatan ini harus terus berjalan secara berkesinambungan.
Sementara itu Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga, yang juga Ketua Penitia Pelaksana Peparpenas IX tahun 2019, Raden Isnanta, mengatakan bahwa penyandang disabilitas bukan manusia yang perlu kita kasihani, tapi perlu kita sejajaran dengan teman-teman yang lain. Karena kita tahu para atlet disabilitas mampu menunjukkan prestasinya di kancah Asia Tenggara bahkan Olimpiade.
“Karenanya melalui Peparpenas IX tahun 2019 ini kita siapkan kader-kader muda lewat pelajar. Dari pelajar-pelajar ini nantinya yang akan mengisi Indonesia pada event-event resmi seperti Paralimpic dan Asian Para Games,” tandasnya.
Peparpenas IX tahun 2019 berlangsung pada 6-13 November 2019 diikuti 486 atlet dari 33 provinsi, dan mempertandingkan 6 cabang olahraga antara lain atletik, renang, bulutangkis, tenis meja, catur dan boccia.