JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpira) Zainudin Amali mendukung Anindya Bakrie untuk kembali menjadi Ketua Umum PB PRSI 2021-2025 mendatang.
Hal ini disampaikan Zainudin usai menerima jajaran Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia di Kantor Kemenpora, Kamis (18/2).
“Saya secara pribadi berharap betul apabila Pak Anindya bersedia untuk memimpin PB PRSI. Tapi itu terserah beliau dan para pemilik hak suara,” kata Amali kepada wartawan, seusai pertemuan
Kedatangan Anindya didampingi jajaran pengurus Harlin E.Rahardjo (Waketum Binpres), Sarman Simanjorang (Waketum Organisasi), Teguh Anantawikrama (Wasekjen) dan Zoraya Perucha (Kabid Media & Promosi).
Sedangkan Menpora didampingi Chandra Bhakti (Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga) serta Surono (Asdep IV) dan Herman Chaniago (Asdep Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan)
Dalam kesempatan ini Anindya Bakrie menyampaikan persiapan Musyawarah Nasional PB PRSI secara virtual, akhir Februari. Kesepakatan Munas virtual ini hasil pertemuan PB PRSI dengan seluruh Ketua Pengprov secara virtual, awal Februari lalu, sebagian besar menginginkan menggelar Munas virtual.
Selama Kepengurusan Anindya Bakrie, lanjut Menpora, banyak prestasi yang sudah diraih dan ini menandakan PB PRSI memiliki tata kelola organisasi yang baik.
Sebut saja cabang polo air putra yang mematahkan dominasi Singapura, sehingga Indonesia berhasil mengukit sejarah meraih medali emas pertama sejak 1977 atau 42 tahun silam.
“Kalau prestasinya bagus, berarti tata kelola organisasi baik, perencanaan ke depan juga baik. Tidak mungkin raih prestasi bagus, kalau organisasi tidak baik,” papar Menpora.
Zainudin Amali khawatir, jika nahkoda PRSI berpindah tangan, prestasi olahraga akuatik Indonesia mengalami penurunan.
“Untuk Munas Pemerintah tidak akan intervensi, membiarkan itu. Tapi kita juga tidak mau prestasi yang sudah bagus ini turun lagi, ucapnya.
Sementara itu, Anindya mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan. Hal ini menjadi pemacu semangatnya untuk berbuat lebih baik lagi untuk PRSI.
“Menurut hemat kami, kami tidak akan berhasil tanpa panduan dari Kemenpora. Dan Pak Menteri yang menyampaikan dari tata kelola turunannya ke prestasi. Lalu juga dari sisi lifestyle semakin digemari masyarakat. dan juga kemitraan semakin besar,” ucapnya.
“PRSI ini bukan cuma renang, ada polo air, loncat indah, renang artistik dan renang perairan terbuka. Jadi memang tidak mudah, kalau bersama dan didukung teman-teman Pengprov ini akan menjadi kekuatan yang besar,” tandasnya.
Sementara itu Waketum Bidang Organisasi PB PRSI, Sarman Simanjorang, menjelaskan Tim penjaringan sudah mengirimkan surat pemberitahuan kepada seluruh Pengprov PRSI pendaftaran bakal calon Ketua Umum PB PRSI 15-23 Februari.
“Untuk menjati Ketum tentu persyaratannya harus seusai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga seperti harus memiliki pengalaman di organisasi olahraga, lalu mendapat dukungan surat rekomendari dari tiga Pengprov,” papar Sarman.
Selain Menpora, awal Februari lalu Anindya juga mendapat dukungan dari Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman yang mengatakan jarang ada pengusaha yang mau turun langsung membina olahraga.
PRSI di bawah kepemimpinan Anindya selain mampu mencetak sejarah meraih medali emas polo air juga melakukan beberapa terobosan di dalam maupun luar negeri.
Dia antaranya Festival Akuatik Indonesia dan Indonesia Open Aquatic Championship. Event ini merupakan satu kejuaraan yang diikuti berbarengan empat cabor sekaligus renang, renang artistik, loncat indah, serta renang master.
Kemudian juga ada KRAPSI (Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia) pun dimodifikasi agar lebih baik. KRAPSI tetap berjalan pada sesi pagi hari dengan juara untuk masing-masing kelompok umur bisa menyumbang medali untuk perkumpulannya.
Selain itu, PRSI juga bekerjasama dengan FINA menggelar beberapa kepelatihan untuk meningkatkan prestasi akuatik Indonesia.