JAKARTA, Indotimes.co.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi berharap Forum Silaturahmi Suporter Sepakbola 2018, menjadi momentum bersatunya semua stakeholder sepakbola Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Imam sata membuka Silaturahmi Seporter Sepakbola 2018 di Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (1/10) siang.
Imam yang didampingi Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, Ketua Komisi X DPR Joko Pujianto, Waketum PSSI Joko Driyono, mengucapkan terma kasih kepada para kordinator seporter dan stakeholder olahraga yang bersedia hadir untuk membangun sepakbola Indonesia.
“Saya ucapkan terima kasih kepada kordinator suporter dam stakeholder olehraga sertta intansi/lembaga terkait atas waktunya untuk hadir di acara ini, sebagai tindaklanjut intruksi Presiden. Acara ini nantinya akan memberikan dampak yang besar juga bagi kebersamaan kita sebagai bangsa,” kata Imam.
“Saya juga berharap dari hasil pertemuan ini akan ada pertandingan persahabatan antar klub agar hasilnya pun bisa menjadi contoh bahwa perbedaan hanya 90 menit, selebihnya adalah persaudaraan dan persahabatan,” kata menteri asal Bangkalan Madura, Jawa Timur itu.
Imam mengingatkan, momentum peristiwa Haringga Sirila yang meninggal dunia sia-sia akibat kebrutalan oknum suporter ini betul-betul dicatat bagi PSSI dan yang lainnya. Dimana harus melakukan upaya-upaya yang luar biasa, mungkin juga melakukan regulasi yang belum ada dan diterapkan secara baik demi kemajuan sepakbola itu sendiri.
“Pemerintah tentu akan mengawal ini dengan baik, karena pemerintah berkepentingan untuk keamanan dan kenyamanan dalam olahraga, khususnya sepakbola,” tegas Imam.
Imam menambahkan ini menjadi catatan penting bagi kita semua bahwa suporter yang ada di stadion akan memberikan edukasi bagi suporter yang ada di luar stadion. Betapa mulianya pertandingan itu kalau ditunjukkan dengan cara yang baik juga, maka semuanya harus mengedukasi diri, tidak hanya suporter tapi juga wasit, operator, panitia penyelenggara termasuk juga media.
“Saya berharap pada TV partner yang menyiarkan bila mana ada nyanyian kebencian di stadion langsung disensor aja. Karena jangan sampai anak-anak kita menirukan nyanyian kebencian karena pasti akan menimbulkan efek yang panjang.” tandasnya.
Imam juga meminta pada situasi jeda kompetisi ini, pihaknya berharap pada PSSI dan PT. Liga Indonesia Baru untuk melaksanakan kemauan rakyat Indonesia bahwa sepakbola ini menjadi alat pemersatu dan mengembirakan serta menjadi bagian lahirnya generasi yang berkarakter dan saling mencintai di atas perbedaan.
Sementara itu, Joko Driyono selaku wakil ketua umum PSSI menyatakan bahwa pihaknya sedang berupaya menginvestigasi kasus tewasnya Haringga dengan membentuk tim investigasi. Dihentikan sementara Liga 1 2018 karena PSSI ingin menghormati tragedi tersebut dan fokus membenahi masalah suporter ini.
“Pemberhentian ini ada dua motif penting, yaitu bentuk belasungkawa yang tidak ternilai atas hilangnya nyawa Haringga Sirila. Kedua, adalah untuk merenung dan melakukan konsolidasi permasalahan ini,” pungkas Joko Driyono.