JAKARTA, Indotimes.co.id – Pro dan kontra terdapat di mana-mana, tak terkecuali dengan turnamen sepakbola pramusim bertajuk Piala Menpora 2021. Banyak yang mendukung sebagai pelepas rindu serta dahaga para pecinta sepakbola di Tanah Air, namun ada pula yang coba mengkritiknya.

Beberapa kecaman sempat mencuat ke permukaan. Baik berupa ancaman maupun kritik. Selain sorotan mengenai protokol kesehatan, juga hadir ihwal kualitas turnamen yang dianggap memaksakan lantaran tidak akan berjalan kompetitif. Sebab, beberapa kesebelasan yang berpartisipasi belum optimal dalam hal kekuatan.

Menyikapi hal tersebut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, pun bersikap santai. Menurutnya, wajar bila banyak kritik yang datang. Sebab turnamen pramusim bertajuk Piala Menpora 2021 akan menjadi salah satu event besar di lingkup sepakbola setelah terhentinya kompetisi selama srtahun akibat pandemi Covid-19.

“Kalau orang mempertanyakan tentang kualitas, ini kan turnamen pramusim. Biasanya turnamen pramusim itu adalah persiapan menuju kompetisi. Kompetisi yang terhenti selama satu tahun, maka ibarat mesin, mesin ini harus dipanaskan kembali,” ujarnyai dalam perbincangannya di sebuah stasiun TV swasta, Jumat (19/3) malam.

Baca Juga:  Auditor Ernst & Young Datangi PSSI, Erick Thohir Perintahkan Buka Semua Data Keuangan

“Pemain harus dikumpulkan, kemudian mereka harus disolidkan lagi, karena selama setahun tentu tidak ada pertandingan kompetisi. Hanya latihan-latihan biasa. Itu pun tidak bisa menjadi ukuran,” jelas Zainudin.

Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, sudah menjadi kewajiban bagi klub, khususnya peserta kompetisi Liga 1, untuk membentuk kembali kerangka terbaik di dalam timnya masing- masing agar mampu bersaing dan tampil kompetitif di liga berjenjang, sehingga wajar dan tak perlu disalahkan bila turnamen pramusim menjadi sebuah ajang uji kekuatan seluruh kesebelasan.

“Harusnya sekarang ini kita memberikan dukungan karena PSSI dan LIB sudah bisa memulai lagi, walaupun dalam bentuk turnamen pramusim. Saya kira dimana-mana seperti itu. Artinya ada pra-kondisi untuk menuju kompetisi,” tandas Zainudin.

“Kalau tidak seperti itu dan tiba-tiba langsung, coba dibayangkan. Terhenti dalam waktu satu tahun kemudian langsung masuk kembali ke kompetisi, kita bisa bayangkan bagaimana kualitasnya nanti. Oleh karena itu sudah sangat tepat PSSI dan LIB memulai dengan turnamen pramusim untuk menuju kompetisi,” pungkasnya.

Baca Juga:  Dua Tim Putri Indonesia Ikuti WRC 2022 di Bosnia