JAKARTA, Indotimes.co.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo melepas secara resmi keberangkatan pendaki muda Indonesia Khansa Syahlaa yang akan melakukan pendakian Gunung Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina. Remaja putri 18 tahun ini akan berangkat ke Argentina pada Sabtu (20/1) untuk memenuhi pendakian gunung keempatnya dalam program Seven Summit of The World (7 gunung
tertinggi dunia).
“Hari ini kita telah kehadiran pendaki muda kita, Khansa dan ayahandanya Pak Aulia dimana dia akan berangkat untuk pendaki gunung Aconcagua di Argentina sebagi bagin dari program Seven Summit . Kita lepas secara resmi karena aktivasi dan juga expedition Khansa kali ini Kemenpora mendukung dan hari ini kita lepas,” kata Menpora saat melepas keberangkatan Khansa Syahlaa di Media Center Kemenpora Jakarta, Kamis (18/1) malam.
Dalam kesempatan tersebut Menpora memberikan bendera merah putih kepada Khansa Syahlaa. Penyerahan bendera merah putih sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada Khansa Syahlaa yang memiliki semangat membawa merah putih mendunia.
“Pertama, Kemenpora mengucapkan selamat berjuang kepada Khansa Syahlaa, untuk misi pendakian Gunung Aconcagua, Argentina. Pendakian ini memiliki misi untuk mengibarkan bendera merah putih di puncak Gunung Aconcagua. Gunung ini merupakan gunung tertinggi ke-4 dunia,” lanjut Menpora.
Menurutnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sangat mendukung dan mengapresiasi apa yang dilakukan Khansa untuk membawa harum nama bangsa. Kemenpora sudah memberangkatkan dua pendaki gunung yaitu Khansa Syahlaa dan beberapa waktu lalu, salah satu pendaki Indonesia, Putri Handayani juga berhasil mengibarkan bendera merah putih di Antartika, Kutub Selatan.”Pemerintah sangat mengapresiasi ambassador- ambassador muda yang mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia,” tandas Menpora.
Menpora juga berharap agar pendakian Khansa Syahlaa ke Gunung Aconcagua mampu tercapai sesuai diinginkan, guna memenuhi program pendakian Seven Summit of The World. Kemenpora-pun siap mendukung rencana pendakian Khansa berikutnya yaitu ke Gunung Everest (Mount Everest) gunung tertinggi di dunia yang memiliki ketinggian 8.849 mdpl.
Pada kesempatan itu Menpora juga mengapresiasi Aulia Ibnu selaku orang tua Khansa Syahlaa dan juga Kepala Sekolah Labschool Jakarta Suparno. Menurutnya langkah orang tua Khansaa yang sudah mengenalkan dan membiasakan putrinya naik gunng sejak usia 5 tahun patut kita apresiasi. Begitu juga dengan kepala sekolah Labschool Jakarta yang mendukung siswa-siswi yang memiliki multi potensi di bidang olahraga yang ditekuninya.
Sementara itu, Khansa mengaku sudah mempersiapkan diri secara fisik maupun mental untuk menjalankan ekspedisi ini. Menurut siswi kelas XII SMA Labschool Rawamangun, dirinya telah melakukan persiapan selama empat bukan untuk pendakian ke Gunung Aconcagua di Argentina ini.
“Gunung ini masuk level yang sulit karena ketinggiannya 6.962 mdpl jadi pastinya saya mempersiapkan latihan fisik,mental,dan juga perlengkapan.Dan keberangkatan kita mulai dari tanggal 20 Januari 2024. Dan ini akan menjadi pendakian gunung keempat dari Seven Summits of the World,” katanya.
Sebelumnya Khansa telah menaklukan tiga puncak gunung tertinggi dunia lainnya, yaitu pada tahun 2017 telah berhasil mencapai puncak tertinggi di Indonesia yaitu Cartenz Pyramide (4.884 mdpl) di Papua, Gunung Kilimanjaro di Tanzania (5.895 mdpl) pada tahun. 2019, dan Gunung Elbrus di Rusia (5.642 mdpl) pada 2022 lalu.
Gunung Aconcagua berada di Provinsi Mendoza, Argentina tercatat sebagai puncak tertinggi di Benua Amerika, dengan ketinggian 6.962 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Gunung ini memiliki sejarah kelam bagi pendaki Indonesia, pada April 1992 dua pendaki Indonesia dari Tim Ekspedisi Puncak Tujuh Benua Universitas Indonesia (Mapala UI) Norman Edwin(37) dan Didiek Samsu (28) harus meregang nyawa akibat terkena badai salju. Namun demikian musibah tersebut tidak menyurutkan para pendaki Indonesia lainnya untuk mencapai puncak gunung yang berada di pegunungan Andes Amerika Selatan tersebut.
Setelah musibah tersebut sudah banyak para pendaki Indonesia yang berhasil mencapai puncak gunung tertinggi di Amerika Selatan itu. Diantaranya adalah dua pendaki putri Indonesia, Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari dari Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung yang mampu mencapai puncak Aconcagua pada 31 Januari 2016 silam.
Sebelumnya tiga pendaki dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yaitu, Lestari Ningsih, Ari Kurniawan dan Fandy Ibnu, pada 6 Januari 2012 juga berhasil mencapai puncak Aconcagua.