JAKARTA, Indotimes.co.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyambut baik kejuaraan Jabar Open Road Race Subang dan MGT Sumedang. Meskipun demikian pihaknya meminta dua kejuaraan otomotif yang akan berlangsung pada 29-30 Agustus 2020 mendatang, tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Menurut Zainudin tidak mudah untuk mendapatkan izin menggelar kegiatan atapun pertandingan olahraga ditengah pandemi. Tentunya kejuaraan tersebut harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Para peserta hingga kepanitiaan juga akan dicek hasil rapid test-nya sebagai langkah untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Pemerintah menyambut baik kejuaraan ini yang diprakarsai IMI Jawa Barat. Ini satu hal yang harus diapresiasi ditengah situasi sekarang yaitu sedang pandemi Covid-19. Upaya kreatif dari otomotif ini sangat baik. Kami menekankan agar mematuhi protokol kesehatan,” ujar Zainudin di Kemenpora RI, Jakarta, Rabu (26/8).
Selain untuk mengejar prestasi, kata Menpora RI, olahraga otomotif ini juga didorong mengarah ke sport tourism. Jawa Barat dengan keindahan alamnya diharap bisa menghadirkan wisatawan, sehingga roda perekonomian disana bisa bangkit kembali.
“Disamping untuk olahraga prestasi, kita juga mendorong sport tourism-nya. Sebagaimana kita ketahui, Haornas 9 September sebentar lagi. Tiga tema besar kita dorong yaitu sport science, sport tourism, dan sport industry. Nah, untuk kejuaraan ini ada sport tourism dan sport industry,” jelas Zainudin.
Sementara itu, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat, Fachruzar Sarman sangat bersyukur kejuaraan ini didukung penuh Menpora RI Zainudin Amali. Pihaknya menjamin kejuaraan ini akan menrapkan protocol kesehatan yang ketat, termasuk menggelar kejuaraan ini tanpa kehadiran penonton.
“Dengan ditengah pandemi ini, kami mencoba untuk melakukan kegiatan otomotif di Jabar. Kami berusaha memberi contoh untuk menggelar kegiatan dengan aman, nyaman, dan sukses. Kita juga melibatkan tim gugus tugas provinsi Jabar , dan akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, termasuk mengadakan rapid test bagi seluruh peserta, ofisla tim serta panitia kejuaraan,” pungkas Fachruzar.